KETIKA GURU BERKELAMIN GANDA


Hilman Fitry
Sang Faqir akan Ilmu Allah Ta'ala Jalla Jalaaluh
Ketika mendengar kata berkelamin ganda mungkin anda sempat menduga guru itu memiliki kelamin ganda, bisa jadi kelamin laki-lakinya ada dua atau kelamin perempuan dua-duanya atau bisa juga satu kelamin laki-laki dan yang satunya kelamin perempuan. Namun bukan itu yang saya maksud dengan berkelamin ganda disini.
Kita ketahui kelamin memegang peranan penting atau vital dalam kehidupan seseorang bahkan tanpanya kita tak kan mampu memiliki generasi penerus kita selanjutnya.
Sesuatu yang vital ini harus kita jaga baik-baik. Seorang guru memiliki peranan penting bagi dirinya maupun bagi orang lain yakni belajar, dan mengajar. Bahkan dikatakan bahwa "Orang tua itu memboyong kita dari alam kemuliaan ke alam kehinaan sedangkan guru memboyong kita dari alam kehinaan menuju alam kemuliaan." Ini merupakan salah satu bukti bahwa guru memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupannya.
Dengan peranan guru yang begitu mulia, maka hendaklah seorang guru itu berfikir, menyusun rencana, menyusun strategi, bagaimana dan harus seperti apa agar mereka mampu memboyong para peserta didiknya ke tempat yang mulia atau hidupnya sejalan dengan tutur kata dan bimbingan nya. Dengan demikian, mereka berguna bagi bangsa, negara, dan agamanya.

Di samping itu semua, ada sebagian guru yang menjalankan peranan yang lainnya selain yang itu yakni berburu harta demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Yaah walaupun mereka mendapatkan gaji dengan aktifitas nya sebagai guru di sekolah namun tak jarang kita dapati para guru yang mendapatkan gaji tidak sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan untuk belajar di jenjang S1,S2 atau bahkan S3 atau dengan waktu yang mereka habiskan demi belajar dan mengajar anak-anak didiknya. Dengan kata lain mau belajar bagaimana untuk beli kebutuhan pokok saja tidak ada apakah lagi untuk buku atau meneruskan kuliah.
Sehingga dengan keadaan seperti itu banyak guru yang berperan vital ganda ada yang tugasnya menjadi guru sekaligus jadi Ojek peserta didiknya, ada guru yang bertugas sebagai tukang sapi, kambing, ayam atau ikan. Ada juga guru yang sampai menelantarkan tugas mengajarnya karena ada konsumen yang ingin membeli atau menggunakan jasanya. Atau melakukan profesi lainnya agar kebutuhan dirinya dan keluarganya terpenuhi.
Disinilah letak guru berperan atau berkelamin ganda dimana ia menjalankan 2 peranan penting sekaligus mengajar iya bisnis iya atau ngojek iya atau profesi lainnya iya demi memenuhi kebutuhannya itu.
Semua tidak akan menimbulkan masalah tatkala guru tersebut tidak menelantarkan pengajaran, dan bimbingannya terhadap para anak didiknya.
Lalu siapa yang harus disalahkan jikalau ada guru yang meninggalkan tugas mengajarnya di sekolah????
Tak ada yang perlu disalahkan toh semua telah berusaha sekuat tenaga untuk menjalankannya bagi pemerintah yang sudah menggaji bagi guru honorer di sekolah Negeri, ataupun pihak yayasan
bagi guru yang menjadi karyawan di sekolah swasta. Mereka telah berusaha secara maksimal menggaji dan memberikan kesejahteraan bagi para guru. Tinggal kita merenung, apa saja yang telah kita berikan kepada orang lain, karena manusia mulia diukur dari seberapa banyak ia menebar kebermanfaatan bagi manusia lainnya (anfa'uhum linnaas). Bukan berfikir apa yang telah orang lain berikan kepada kita atas semua aktifitas yang telah kita lakukan.
Semoga bermanfaat.....
نعم المولى و نعم النصير
نعم المولى و نعم الوكيل

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

المشاكلة في البلاغة

Shalawat Istri Nu Bakti