PENDIDIKAN KARAKTER ITU DIBIASAKAN


Hilman Fitry
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، قا ل الله تعالى في كتابه الكريم يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وقال أيضا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ.صدق الله العظيم و صدق رسوله الكريم. أما بعد.
Jama’ah yang dirahmati Allah Ta’ala,
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Teriring shalawat dan salam semoga tercurahlimpahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan kepada keluarganya, kepada para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia dalam menegakkan sunnahnya.
Semoga hari-hari yang kita lalui dapat meningkatkan takwa kita kepada Allah, yakni dengan kita berusaha mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sehingga semakin bertambah umur, semakin bertambah amal kebaikan kita. Semakin tambah usia semakin berprestasi, semakin baik, semakin takwa sehingga mengantarkan kita menuju syurga. Sebagaimana sabda beliau :
أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ، قَالَ: «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ»، قَالَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ»: «هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ»
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang semakin panjang umurnya, semakin baik perbuatannya”. (HR At-Tirmidzi juz 4 no 2330).
Jama’ah Jum’ah Rahimakumulloh,
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan tidak hanya mendidik peserta didiknya menjadi manusia yang cerdas, tetapi juga membangun kepribadiannya agar berakhlak mulia. Saat ini, pendidikan di Indonesia dinilai kurang berhasil dalam membangun kepribadian peserta didiknya agar berakhlak mulia. Oleh karena itu pemerintah mulai berbenah diri untuk memberikan penekanan terhadap pendidikan karakter yang selama ini kurang mendapatkan perhatian yang serius.
Istilah pendidikan karakter merupakan konsep yang berasal dari Barat. Namun sebenarnya, jauh sebelum Barat menawarkan konsep pendidikan karakter, Islam telah lebih dahulu membahasnya secara menyeluruh. Dalam Islam dikenal dengan istilah akhlak. Bahkan, para pemikir Barat justru banyak menimba ilmu dari para pemikir Islam.
Ada dua aspek penting yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak  usia dini, yaitu iman dan akhlak. Beberapa isyarat dan petunjuk tentang pendidikan anak dikisahkan dalam alQur’an surat Luqman ayat 13 bahwa yang pertama kali diajarkan adalah tauhid (mengenal Tuhan) disusul kemudian dengan pendidikan akhlak yang dijelaskan dalam surat serupa ayat 14-17. Demikian pula dengan yang diajarkan Rasulullah, Muhammad saw,  kepada umatnya, yaitu menekankan aspek akidah lalu disusul dengan akhlak.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumulloh,
Lalu sejak kapan anak dilatih dengan pembiasaan berakhlakul karimah? Ibnul Qayyim dalam kitab Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud berpendapat bahwa “Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak adalah perhatian besar terhadap perilakunya. Karena seorang anak tumbuh sesuai dengan kebiasaan yang ditanamkan oleh pembimbingnya (yakni orang tua dan guru) pada masa kecilnya, seperti marah, ngambek, keras kepala, sensitif, tergesa-gesa, mudah tersinggung dan serakah. Kalau sifat-sifat tercela ini dibiarkan, ketika dewasa akan sulit baginya untuk menghilangkannya. Karena itu, kita melihat begitu banyak orang yang perilakunya menyimpang disebabkan pendidikannya pada waktu kecil.”
Jama’ah jumah rahimakumulloh,
Terkadang kita mendapatkan anak balita berbicara kasar, sering mengumpat,dan berbicara yang tidak layak didengar oleh orang dewasa sekalipun. Tidak akan ada perilaku ganjil lahir dari diri anak melainkan karena ada pembiaran oleh orang tua. Mungkin awalnya hanya dianggap sesuatu yang lucu dan menggemaskan. Atau  orang tua hanya menganggap itu hanya perilaku anak kecil dengan ungkapan “namanya juga anak-anak” namun ini adalah ungkapan yang tidak boleh dianggap sepele ketika melihatperilaku buruk dari anak. Ini salah satu kesalahan orang tua yaitu sering membiarkan perilaku yang tidak baik dari anak.
Hal terpenting dalam mendidik anak adalah memberikan dan menjadi teladan yang baik bagi mereka. Karena pada dasarnya, manusia melakukan sesuatu berdasarkan contoh dari orang lain dan lingkungannya. Sebuah kutipan dari Robert Fulghum, “Jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan Anda. Khawatirkanlah bahwa mereka selalu mengamati Anda.”Ketika mendakwahkan tentang agama Islam kepada bangsa Quraisy, Rasulullah saw tidak sekedar berbicara atau menjelaskan teori-teori belaka. Namun, beliau juga mencontohkan melalui perbuatan, perkataan, dan perilaku beliau dalam kehidupannya sehari-hari.
Terdapat nasihat dari Abdullah Ibn Mas’ud sahabat Nabi s.a.w. yang digelari oleh Rasul sebagai Faqihu Hadzihil Ummah. Ia mengatakan, “Biasakanlah mereka (anak-anak) melakukan kebaikan, karena sesungguhnya kebaikan itu adalah kebiasaan.” Sebagaimana karakter buruk itu terbentuk karena kebiasaan, maka karakter baik pun terbentuk karena kebiasaan serta teladan dari orang tuanya sebagai madrasatul ula (tempat anak pertama kali belajar). Jadi, jika menginginkan anak memiliki karakter yang baik, maka biasakanlah dengan kebaikan sedari kecil.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumulloh,
Ketahuilah bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang anaknya dibiasakan membaca Alquran serta mengamalkannya, niscaya di hari kiamat nanti Allah Ta’ala akan memakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang mulia dimana cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari.” Lihatlah betapa luar biasanya sabda Nabi Muhammad s.a.w., yakni betapa mulianya orang tua yang berhasil mendidik anak-anaknya sehingga mampu membaca Alquran dengan benar dan juga mampu mengamalkannya. Sungguh sia-sia orang tua yang telah bersusah payah merawat, membesarkan,dan menyekolahkan anak-anaknya, tetapi tidak mampu membaca Alquran dengan benar. Segala pengorbanan dalam wujud tenaga, pikiran, waktu dan biaya tidak meninggalkan bekas untuk kebaikan serta kemuliaannya di akhirat. Na’udzubillahi min dzalik tsumma na’udzubillah.
Semoga kita sebagai orang tua diberikan kemampuan oleh Allah Ta’ala untuk mampu mendidik serta memberikan suri teladan yang baik bagi para anak-anak kita semua. Sehingga lahirlah sebuah generasi yang digambarkan dalam Alquran sebagai generasi Qurratul A’yun. Aamiin ya rabbal ‘alamin. Aqulu qouli hadza wastaghfirulloh lii wa lakum.
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.  يا عباد الله. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. برحمتك يا أرحم الراحمين و الحمد لله رب العالمين. و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.


Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

المشاكلة في البلاغة

Shalawat Istri Nu Bakti