Mewujudkan Masyarakat Multikultural
Setidaknya terdapat tiga dasar yang dapat dijadikan acuan untuk
pendidikan multikultural:
1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain
2. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyrakat
3. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di
dalam masyarakat
Sedangkan untuk menghadapi masalah yang muncul akibat dari adanya
multikulturalisme, setidaknya terdapat tiga tahap pemecahan masalah:
1. Tahap orientasi: bertanya dan saling memberikan informasi
2. Tahap evaluasi: membahas dan saling bertukar pendapat
3. Tahap kontrol: menyarankan dan mencari jalan keluar
Manfaat Masyarakat Multikultural
1. Dapat digali kearifan buadaya yang dimiliki oleh setiap budaya
2. Muncul rasa penghargaan terhadap budaya lain
3. Merupakan benteng pertahanan terhadap ancaman
4. Alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
5. Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak
dimonopoli.
Karateristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia Masyarakat Indonesia
belum bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural yang sempurna. Hal ini
diindikasikan dari hal-hal berikut.
1. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya.
2. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang
mendominasi.
3. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan
kekerasan.
Sebagai bangsa yang pluralistik, dalam membangun masa depan bangsa dipandang perlu untuk memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama yang ada di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarnai perilaku dan kegiatan masyarakat. Berbagai kebudayaan itu jalan beriringan, saling melengkapi dan saling mengisi, tidak berdiri sendiri-sendiri, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks itu pula maka ribuan suku bangsa sebagai masyarakat
yang multikultural yang terdapat di Indonesia serta potensi-potensi budaya yang
dimilikinya harus dilihat sebagai aset negara yang dapat didayagunakan bagi
pembangunan bangsa ke depan. Intinya adalah menekankan pada pentingnya
memberikan kesempatan bagi berkembangnya masyarakat multikultural yang
masing-masing harus diakui haknya untuk mengembangkan dirinya melalui
kebudayaan mereka.
Hal ini juga berarti bahwa masyarakat multikultural harus
memperoleh kesempatan yang baik untuk menjaga dan mengembangkan kearifan budaya
lokal mereka ke arah kualitas dan pendayagunaan yang lebih baik. Unsur-unsur
budaya lokal yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan perlu dikembangkan lebih
lanjut agar dapat menjadi bagian dari kebudayaan bangsa, memperkaya unsur-unsur
kebudayaan nasional. Meskipun demikian, misi utamanya adalah mentransformasikan
kenyataan multikultural sebagai aset dan sumber kekuatan bangsa, menjadikannya
suatu sinergi nasional, memperkukuh gerak konvergensi, keanekaragaman.
Oleh karena itu, walaupun masyarakat multikultural harus dihargai
potensi dan haknya untuk mengembangkan diri sebagai pendukung kebudayaannya di
atas tanah kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama, mereka juga harus
tetap diberi ruang dan kesempatan untuk mampu melihat dirinya, serta dilihat
oleh masyarakat lainnya yang sama-sama merupakan warga negara Indonesia,
sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan tanah leluhurnya termasuk sebagai
bagian dari tanah air Indonesia.
Dengan demikian, membangun dirinya, membangun tanah leluhurnya,
berarti juga membangun bangsa dan tanah air tanpa merasakannya sebagai beban,
namun karena ikatan kebersamaan dan saling bekerjasama.
Comments
Post a Comment