METODE BELAJAR EKSPERIMEN DALAM HADIS NABI S.A.W.
حَدَثَنَا قُتَيْبَةِ بْن سَعِيْد اَلْثَقَفِيْ وَ أَبُو كَامِلْ اَلْجَحْدَرِيْ-
وَتَقَارَبَ فِيْ اللَفْظِ. وَهَذَا حَدِيْثُ قُتَيْبَة قَالَ، "حَدَثَنَا
أَبُواعَوَانَةْ، عَنْ سِمَاكْ، عَنْ مُوْسَى بْن طَلْحَةَ، عَنْ أَبِيْهِ.
قَالَ،"مَرَرْتُ مَحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ بِقَوْمٍ
عَلَى الرَؤْسِ النَّخْلِ. فَقَالَ،"مَايَصْنَحُ هَؤُلَاءِ؟
فَقَالُوْا،"يَلْقِحُوْنَهُ، يَجْعَلُوْنَ الذَ كَرَفِيْ اْلأُنْثَى،
فَتَلَقَحْ. "فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم،"مَا أَظُنُّ
يَعْنِي ذَلِكَ شَيْئَ". قَالَ،"فَأَخْبَرُوْا بِذَ لِكَ فَتَرَكُوْهُ،
فَأَخْبَرَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم بِذَ لِكَ فَقَالَ، "إِنْ كَانَ
يُنْفَعُهُمْ ذَلِكَ فَلْيَصْنَعُوهُ، فَإِنَّمَا ظَنَنْتُ ظَنَّا، فَلَا
تَؤَاخِذُونِي بِالظَنِّ، وَلَكِنْ إِذَاحَدَثْتَكُمْ عَنِ اللهُ شَيْئًا
فَخُذُوْابِهِ، فَإِنِّيْ لَنْ أُكَذِّبَ عَلَى اللهِ." )رواه
مسلم(
Artinya :
Menceritakan kepada kami
Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu lafaz,
Qutaibah berkata, “Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa
ibn Thalhah, dari ayahnya RA, katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah SAW,
maka di tengah jalan kami bertemu dengan sekelompok orang yang sedang diatas
pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian perbuat?”Jawab mereka,
“Kami sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah SAW, “Menurut dugaanku,
pekerjaan itu tidak ada gunanya.” Lalu mereka hentikan pekerjaan mereka.Tetapi
kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa pekerjaan mereka itu berhasil
baik.Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi
mereka, teruskanlah!Aku hanya menduga-duga.Maka janganlah di ambil peduli
duga-dugaan itu.Tetapi jika aku berbicara mengenai agama Allah, maka pegang
teguhlah itu, karena aku sekali-kali tidak akan berdusta terhadap Allah.”(H.R
Muslim)
a. Penjelasan Hadits
Hadits diatas diriwayatkan oleh
tujuh orang perawi, adapun urutan para perawi tersebut adalah sebagai berikut:
sebagai periwayat ke-1 (sanad 6) adalah ayahnya Musa ibn Thalhah, sebagai
periwayat ke-2 (sanad 5) adalah Musa ibn Thalhah, sebagai periwayat ke-3 (sanad
4) adalah Sima, sebagai periwayat ke-4 (sanad 3) adalah Abu ‘Awanat, sebagai
periwayat ke-5 (sanad 2) adalah Abu Kamil al-Jahdari, sebagai periwayat ke-6
(sanad 1) adalah Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi, dan sebagai periwayat ke-7
(Mukharij) adalah Muslim.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memutuskan
suatu perkara hanya dengan menduga-duga seperti mencangkok pohon kurma.Namun
setelah dikabarkan orang kepada Beliau bahwa hal tersebut menghasilkan
(berhasil baik). Maka Rasulullah bersabda “jika pekarjaan itu bermanfaat maka
teruskanlah, dan jangan memperdulikan dugaan-dugaan itu”
b. Aspek Pendidikan
1. Agar murid lebih memahami
dengan apa yang dipelajari, biasanya peserta didik langsung memprktekkan apa
yang mereka pelajari, dan inilah yang disebut dengan metode eksperimen.
2. Metode eksperimen sangatlah
baik juga, karena dalam ini murid tidak hanya mendapat materi-materi saja.
3. Metode eksperimen akan selalu
mengasah otak anak didik dalam melakukan eksperimen yang mereka ujikan.
4. Dan metode ini biasanya
digunakan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan, seperti : Biologi, Fisika,
Kimia dan lain sebgainya.
c. Kelebihan dan kekurangan metode
eksperimen
Kelebihan :
1. Melaui metode ini, siswa dapat
menghayati sepenuhnya dan mendalam mengenai pelajaran yang diberikan.
2. Siswa mendapatkan pengalaman
langsung dari apa yang merka uji cobakan.
3. Dapat menimilisir kesalahan,
karena siswa mengamati langsung terhadap suatu proses yang menjadi objek
pelajaran atau mencoba melaksanakan sesuatu.
Kekurangan :
1. Jika sarana prasarana kurang
memadai maka kemungkinan terjadi proses eksperimen kurang efektif.
2. Memerlukan banyaak keterampilan
dari pendidik dalam menggunakan serta membuat alat-alat untuk bereksperimen.
3.
Bagi guru yang telah terbiasa dalam metode ceramah secara rutin,
misalnya, cenderung memandang metode eksperiman sebagai suatu pemborosan dan
memberatkan.
Comments
Post a Comment