JIWAMU HARTA KARUN BERHARGAMU




Dikutip dari Tulisan
Jalaludin Rumi
“Fih Maa Fih”
Maulana berkata, “Pernyataan mereka bahwa dalam diri manusia ada keburukan yang tak ada pada binatang dan hewan buas lain berarti manusia lebih buruk daripada binatang. Namun,artinya, di balik tabiat yang jelek, jiwa yang buruk, serta kekurangan dalam diri manusia itu tersimpan permata.
Semua perangai buruk, kejelekan, dan kejahatan ini menjadi selubung bagi permata itu. Semakin berharga, mulia, dan tak ternilai keindahan permata itu, selubungnya pun semakin tebal. Kekurangan, kuburukan dan perangai yang buruk itu menjadi sebab munculnya selubung itu. Selubung itu tidak mungkin bisa disingkapkan selain dengan mujahadah tanpa henti.
Ada beragam jalan mujahadah, dan yang paling mulia adalah berkawan dengan orang yang mengarahkan wajahnya kehadirat Allah dan berpaling dari dunia ini. Tidak ada mujahadah yang lebih berat daripada mujahadan duduk bersama orang saleh, karena penglihatan mereka dapat melelehkan dan meleburkan hasrat jiwa. Karena itulah, mereka menyatakan, ”Jika seekor ular belum pernah melihat manusia selama 40 tahun, niscaya ia berubah menjadi seekor naga.” Maksudnya, tidak melihat manusia adalah perantara untuk menghilangkan kejelekan dan tipu daya.
Jika sebuah kunci besar dipasang, itu menunjukkan bahwa disana ada sesuatu yang sangat berharga dan bernilai. Demikian juga dengan selubung; semakin tebal selubung, semakin berharga permata di balik selubung itu. Selubung itu bagaikan seekor ular yang berjaga di sekitar harta simpanan. Karena itu, kau tidak perlu melihat keburukan kami, tetapi lihatlah harta karun yang berharga.

*************************************
*Hamzah Fansuri pernah menganjurkan kepada setiap orang untuk menghindari dan menjauhi penguasa lalim serta para Raja dan Amir:
Aho segala kamu anak alim
Jaangan bersahabat dengan yang Zhalim
Karena Rasulullah sempurna hakim
Melarangkan kita sekalian khadim
Aho segala kamu yang menjadi faqir
Jangan bersahabat dengan raja dan amir
Karena Rasulullah bashir dan nashir
Melarangkan kita saghir dan kabir
*Sulaiman sudah kenyang dengan kerajaannya, sedangkan Ayyub belum kenyang dengan ujiannya.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

KAJIAN BALAGHAH: JINAS

المشاكلة في البلاغة