HASAD: PENYAKIT YANG MEMAKAN KEBAIKAN
Hilman
Fitri
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِى خَلَقَ الإنسان في أحسن تفويم. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
اجمعين. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا
أَيُّهَا الحاضرون، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ و لا تموتن الا و
انتم مسلمون، أعوذ بالله من الشيطان
الرجيم, بسم الله الرحمن الرحيم: إِنْ تَمْسَسْكُمْ
حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا ۗ
إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ.
Jama’ah Rahimakumulloh,
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan
segala nikmatnya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi kita Muhammad s.a.w. kepada para
keluarganya, sahabatnya dan kepada kita selaku umatnya yang senantiasa
melaksanakan ajaran yang dibawanya. Aamiin ya rabbal ‘aalamin.
Jama’ah Rahimakumulloh,
Allah Jalla
jalaluh mempunyai beberapa istilah dalam Alquran mengenai hati yang bermasalah,
ada qolbun maridun atau fii qulubihim marodun “ada penyakit di dalam hatinya”
ada juga kemudian istilah ‘alaa qulubihim akinnatan pada hati mereka ada
sumbatan, lalu ada istilah tsumma qosat qulubukum kemudian hati kalian menjadi
keras, serta istilah wa thubi’a ‘ala qulubihim dan hati mereka terkunci lalu
ta’maa al qulubu hati mereka menjadi buta, sehingga ketika hati berpenyakit,
dia tersumbat, menjadi keras, terkunci, lalu buta akan kebenaran di depan mata.
Ternyata kalau kita lihat ke alam nyata, maka tanda hati berpenyakit itu, salah
satunya ialah dia mengeras, dia kemudian menjadi sulit menerima kebenaran, dia
menjadi merasa lebih tinggi dari orang lain, jadi kalau kita ini, merasa hati
kita putih tiada bernoda, mungkin kita harus periksa hati kita, jangan2
putihnya itu adalah nanah dari luka didalam hati kita. Dan kalau kita merasa
tinggi, kita harus periksa, barangkali itu justru saat kita melayang kehilangan
pijakan yang sebenarnya. Kalau kita merasa besar, kita pun harus periksa lagi
hati kita jangan2 karena mungkin kita hatinya sedang bengkak. Dan kalau kita
merasa wangi jangan2 itu merupakan asap dari amal shalih kita yang hangus di
bakar ria dan hasad
Jama’ah Rahimakumulloh,
Di antara penyakit hati, yang Allah perintahkan kepada
kita untuk berlindung darinya dalam Alquran ialah hasad (lihat Surah Al Falaq). Hasad, Allah menggambarkan sikap hasad ini seperti
sikapnya orang Yahudi Madinah dan kaum munafiqin dalam surah Ali Imran ayat 120:
"Bila kamu memperoleh kebaikan, maka hal itu menyedihkan mereka, dan kalau
kamu ditimpa kesusahan maka mereka girang karenanya." (Ali Imran : 120).
Menurut Prof. Quraish Shihab (vol. 2 hal. 234) termasuk juga orang orang yang
memiliki sifat ini adalah kelompok-kelompok yang telah dikuasai hawa nafsu
mereka akan kepentingan dunia.
Jama’ah
Rahimakumulloh,
Ragib al Asfahani dalam kitabnya “al mufradat fi
ghariibil quran” hal 234, berkata, “Hasad adalah berangan-angan agar
nikmat itu hilang dari orang yang berhak menerimanya, bahkan mungkin
angan-angan itu dibarengi dengan aksi untuk menghilangkan nikmat tersebut.
Hasad dalam Islam, ada yang diperbolehkan dan ada pula
yang dilarang. Hasad yang diperbolehkan ialah dalam dua perkara yakni
sebagaimana yang diinformasikan oleh Rasulullah bahwa tidak termasuk hasad
orang yang iri kepada orang lain yang diberikan kemampuan oleh Allah untuk bisa
membaca Alquran siang dan malamnya lalu
ia pun berkeinginan yang sama dengan orang yang di dengkinya. Begitu pun tidak
termasuk hasad orang yang iri melihat orang lain diberikan karunia oleh Allah
berupa harta lalu ia infakkan sebagiannya atau bahkan seluruhnya fi sabilillah
di jalan Allah lalu iapun berikeinginan yang sama seperti orang yang di
dengkinya. Sedangkan hasad yang dilarang ialah sikap iri dengki yang
berangan-angan agar nikmat itu hilang dari orang yang berhak menerimanya,
bahkan mungkin angan-angan itu dibarengi dengan aksi untuk menghilangkan
nikmat tersebut.
Jama’ah
rahimakumulloh,
Al Ghazali
dalam kitab bidayatul hidayah hal. 138-139, mengatakan bahwasannya hasad ini
termasuk penyakit hati yang mampu menggerakan orang yang terjangkitinya
melakukan tindakan kejahatan yang luar biasa. Sehingga Allah Ta’ala
memerintahkan kita untuk menjaga hati dari memiliki penyakit hasad ini dan
menjaga diri dari orang yang berpenyakit ini.
Jama’ah
rahimakumulloh,
Rasulullah
s.a.w. menginformasikan bahwasannya “al hasadu ya’kulul hasanaat kamaa ta’kulun
naarol hathoba” yakni sifat hasad ini mampu melenyapkan atau menghilangkan
kebaikan yang kita miliki, sebagaimana
api yang mampu melahap kayu bakar”. Dalam kajian ilmu balaghah bagian ilmu
ma’ani, sebuah kajian yang memfokuskan kepada analisis kalimat berdasarkan
konteks dan koteks tuturannya, kalimat ini dapat dikategorikan ke dalam kalam
khobari bi ma’na insyaa’i tholabi nahyi yakni kalimat berita yang bermakna
permintaan untuk tidak melakukan perbuatan apa yang diberitakan itu. Dengan
kata lain, kita dilarang oleh Rasulullah untuk memiliki sifat hasad ini karena
ia mampu membuat timbangan amal shalih kita hilang tak berbekas sehingga dapat
menjerumuskan kita ke dalam api neraka.Semoga Allah jadikan kita tidak termasuk
orang yang muflis atau bangkrut di akhirat kelak. Namun Allah jadikan kita
termasuk golongan orang-orang yang najiyyah yakni menjadi orang orang yang
selamat dengan masuk syurga yang penuh dengan nikmat. Aamiin
yaa Rabbal ’aalamiin.
Barakallohu lii
wa lakum,
Adapun terapi dari penyakit ini, kita ketahui bahwa Hasad atau
dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya. Dan hati tidak bisa diobati
kecuali dengan iman, ilmu dan amal. Dengan Iman maksudnya
kita meyakini bahwa Allah bersama kita, Allah melihat kita, dan Allah pun
menyaksikan kita. Dengan Ilmu maksudnya hendaklah kita ketahui
bahwa hasad itu sangat membahayakan kita, baik dalam hal agama maupun dunia. Dan dengan
Amal maksudnya ialah hendaknya kita melakukan apa yang merupakan lawan dari penyakit hati
tersebut. Misalnya, jika dalam jiwa kita ada iri hati kepada
seseorang, hendaknya kita berusaha untuk memuji perbuatan baiknya, jika jiwa ini sombong,
hendaknya kita melawannya dengan rendah hati, jika dalam hati kita terbetik
keinginan menahan nikmat pada orang lain maka hendaknya kita berdo'a agar
nikmat itu ditambahkan kepada orang tersebut. Semoga Allah
menjaga dan memelihara hati dan diri kita dari penyakit hasad ini. Aamiin ya
rabbal ‘aalamin.
اللهم
صل وسلم على محمد وعلى اله وَأَصْحَابِهِ اجمعين. اللهم امين يا الله يا رب
العالمين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات و المؤمنين و المؤمنات الاحياء منهم
والاموات انك قريب مجيب دعوات. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا
اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اللهم طهر
قلبي من النفاق و طهر قلبي من الحسد و طهر قلبي من الغيبة و قنا من قلب مريض. ربنا
اتنا فى الدنيا حسنة و فى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار. برحمتك يا أرحم الراحمين و
الحمد لله رب العالمين. فيا عباد الله إن الله يامركم بالعدل و الاحسان و
ايتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكرون. ولذكر الله اكبر
استغفر الله لى ولكم. و السلام عليكم ورحمة الله و بركاته.
Comments
Post a Comment