Rahasia Rangkaian Para Nabi dalam Alquran (6): 83-86
Hilman Fitri S.Pd
Allah Ta’ala berfirman dalam surah al An’aam, sebagai berikut:
وَتِلْكَ
حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ
مَنْ نَشَاءُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ (83) وَوَهَبْنَا لَهُ
إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ كُلًّا هَدَيْنَا وَنُوحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَى
وَهَارُونَ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (84) وَزَكَرِيَّا
وَيَحْيَى وَعِيسَى وَإِلْيَاسَ كُلٌّ مِنَ الصَّالِحِينَ (85)
وَإِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَيُونُسَ وَلُوطًا وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى
الْعَالَمِينَ (86)
83. dan Itulah hujjah Kami yang Kami
berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa
yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Bijaksana lagi Maha mengetahui. 84. dan Kami telah menganugerahkan Ishak
dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing telah Kami beri
petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk,
dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) Yaitu Daud, Sulaiman,
Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. 85. dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas.
semuanya Termasuk orang-orang yang shaleh. 86. dan Ismail, Alyasa',
Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di
masanya).Pertanyaannya: ada rahasia apa pada susunan para nabi tersebut dalam rangkaian ayat tersebut?
Jawabannya: Allah yang lebih Tahu dengan rahasia susunan kalam-Nya akan tetapi di sana terdapat beberapa hal yang nampak dalam keteraturan penyebutan para nabi a.s. kemudian kami memperhatikan secara seksama dan teliti pada susunan tersebut, yakni bahwa Allah menyebutkan tiga nabi lalu kembali kepada nabi yang lebih terdahulu dari mereka. Lalu Dia Ta’ala menyebutkan tiga nabi yang lainnya lalu kembali lagi menyebutkan nabi yang lebih terdahulu (diutus), dan ini nampak jelas dalam susunan tersebut. Penjelasannya ialah sebagai berikut:
- Allah telah menyebutkan Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, lalu Dia menyebutkan setelah mereka Nabi dan Rasul yang lebih dahulu diutus dari mereka semua, yakni Nuh a.s.
- Lalu Dia menyebutkan setelah itu; Daud, Sulaiman, dan Ayyub. Setelah itu ia menyebut Nabi dan Rasul yang lebih dahulu dari mereka, yakni Yusuf, Musa, Harun.
- Lalu Dia pun menyebutkan setelah itu: Zakariya, Yahya, dan ‘Isa. Setelah menyebut Ilyas dan ia terlebih dahulu diutus sebelum mereka.
- Lalu Dia menyebut Isma’il, Yasa’a, dan Yunus. Dan setelah mereka Dia pun menyebutkan Luth yang terlebih dahulu diutus dibandingkan mereka.
- Sesungguhnya Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub, hubungan anaklah yang menghubungkan diantara mereka, yakni Ishaq merupakan anak Ibrahim dan Ya’qub anaknya Ishaq.
- Daud dan Sulaiman, hubungan anak dan kerajaan (pemerintahan) yang menghubungkan keduanya, yakni Sulaiman anaknya Daud dan keduanya merupakan seorang raja.
- Sulaiman dan Ayyub, Allah berfirman dalam Surah Shad mengenai keduanya:
وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ (30)
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ (44)
Yang
pertama, Sulaiman orang kaya yang senantiasa bersyukur. Kedua, Ayyub
orang Fakir yang senantiasa bersabar. Syukur dan sabar merupakan
gabungan keimanan sebagaimana dikatakan bahwa Imaan itu sebagiannya ada
dalam kesabaran dan sebagiannya yang lain ada dalam bersyukur. Dan Allah
Ta’ala mengumpulkan diantara keduanya dalam surah Shad.- Ayyub dan Yusuf: Allah memberikan keduanya kenikmatan dan kesejahteraan setelah keduanya ditimpa cobaan dan kesusahan.
- Yusuf dan Musa: keduanya merupakan rasul akan tetapi Alquran tidak menyebutkan nama Rasul diantara keduanya sejauh yang saya ketahui. Musa berkata sebagai dalam surah Ghafir ayat 34 sebagai berikut:
وَلَقَدْ
جَاءَكُمْ يُوسُفُ مِنْ قَبْلُ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا زِلْتُمْ فِي شَكٍّ
مِمَّا جَاءَكُمْ بِهِ حَتَّى إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ
مِنْ بَعْدِهِ رَسُولًا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ
مُرْتَابٌ (34)
34. dan Sesungguhnya telah datang Yusuf
kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu Senantiasa
dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika Dia
meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun)
sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui
batas dan ragu-ragu.- Musa dan Harun, antara keduanya disatukan oleh hubungan persaudaraan serta risalah.
- Zakariya dan Yahya, antara keduanya disatukan oleh hubungan anak karena Yahya merupakan anak Zakariya.
- Yahya dan ‘Isa, keduanya terlahir dari proses kelahiran yang aneh.
- ‘Isa merupakan penutup keturunan Ishaq karena isa tidak mempunyai ayah, sedangkan orang-orang yang disebutkan setelah isa merupakan silsilah yang lainnya dan anak cucu yang lainnya itu bukanlah asli dari keturunan Ishaq oleh karena itu, Isa merupakan batas pemisah diantara kedua silsilah tersebut.
11. Dan Ismail saudaranya Ishaq dan Ia pun merupakan anak Ibrahim dari Siti Hajar alaihimus salam.
12. Yasa’a temannya Ilyasa, di mana diceritakan dalam Alquran nama Yasa’a setelah disebutkan terlebih dahulu penyebutan Isma’il.
13. Yunus dan Luth keduanya bukanlah keturunan Ibrahim, dan keduanya kembali membawa kesusahan dakwah kepada Allah.
Adapun Yunus pergi dalam keadaan marah kepada kaumnya, dan ia menyangka bahwa Allah tidak akan menyempitkannya sehingga ia pun kembali membawa kesusahan dakwah kepada Allah.
Sedangkan Luth keluar untuk berhijrah menuju Rabb-nya sebagaimana yang di ceritakan oleh Allah dalam surah al Ankabuut mengenainya:
فَآمَنَ لَهُ لُوطٌ وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَى رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (26)
26.
Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim:
"Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku
(kepadaku); Sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan Allah pun mengumpulkan penyebutan mereka di surah ash Shafaat.
Adapun Nabi yang pertama diantara segerombolan nabi yang pergi kepada Rabb-Nya ialah Ibrahim, sebagaimana dalam surah ash Shafaat ayat 99 sebagai berikut:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99
99. dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Maksudnya: Ibrahim pergi ke suatu negeri untuk dapat menyembah Allah dan berda'wah.Dan ditutup dengan perginya Luth kepada Rabb-nya.
Lalu anda bertanya: kenapa dimulai oleh Ibrahim dan tidak dimulai oleh Nuh a.s.?
Jawabannya: bahwa pembicaraan dan konteks menunjukkan Ibrahim, oleh karena itu juga beberapa ayat dimulai dengan firman-Nya:
وَإِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ آزَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا آلِهَةً
إِنِّي أَرَاكَ وَقَوْمَكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (74) وَكَذَلِكَ نُرِي
إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ
الْمُوقِنِينَ (75) فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا
قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ (76)
فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ
قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ
الضَّالِّينَ (77) فَلَمَّا رَأَى الشَّمْسَ بَازِغَةً قَالَ هَذَا رَبِّي
هَذَا أَكْبَرُ فَلَمَّا أَفَلَتْ قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا
تُشْرِكُونَ (78) إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (79) وَحَاجَّهُ
قَوْمُهُ قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِ وَلَا أَخَافُ
مَا تُشْرِكُونَ بِهِ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ رَبِّي شَيْئًا وَسِعَ رَبِّي
كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ (80) وَكَيْفَ أَخَافُ مَا
أَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُونَ أَنَّكُمْ أَشْرَكْتُمْ بِاللَّهِ مَا لَمْ
يُنَزِّلْ بِهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا فَأَيُّ الْفَرِيقَيْنِ أَحَقُّ
بِالْأَمْنِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (81) الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ
مُهْتَدُونَ (82) وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى
قَوْمِهِ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
(83)
74. dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." 75. dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin. 76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam." 77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu, pastilah aku Termasuk orang yang sesat." 78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. 79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan tuhan. 80. dan Dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, Padahal Sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka Apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) ?" 81. bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), Padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui? 82. orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. 83. dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
Sehingga sesuailah bahwa yang mulai pergi menju Rabb-nya ialah Ibrahim.
Selanjutnya menuntut adanya pertanyaan lain pada konteks pembicaraan ini, yakni pada firman-Nya:
وَمِنْ آبَائِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَإِخْوَانِهِمْ وَاجْتَبَيْنَاهُمْ وَهَدَيْنَاهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (87)
87.
dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka,
keturunan dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka
(untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke
jalan yang lurus. Mengapa tidak disebutkan وأزواجهم (dan istri-istri mereka)?Jawabannya: karena konteks pembicaraan mengenai penyebutan para nabi, sedangkan perempuan bukanlah mereka itu para nabi. Sehingga tidak sesuai adanya penyebutan istri-istri.
Comments
Post a Comment