HUJAN TURUN: BEGINILAH NABI S.A.W MENYIKAPINYA


Hilman Fitri
Guru Hadis SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar
Air adalah salah satu unsure yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Ketika hujan tak mengguyur alam semesta, maka kekeringan yang akan melanda dunia.
Hujan. Taukah kalian hujan itu apa? Bagaimana itu terjadi?Apa sih kegunaan hujan untuk kehidupan makhluk hidup di dunia? Nah pada kesempatan kali, kita akan membahas mengenai hujan dan apa yang dikatakan oleh Rasulullah mengenai hal itu.
Hujan merupakan salah satu anugerah Allah yang paling besar bagi manusia.Dengan air tersebut, Allah menciptakan segala sesuatu. Sebagaimana yang Ia firmankan dalam Q.S. al Anbiyaa ayat 30Dan Kami menciptakan segala sesuatu dari air.”Oleh sebab itu, kita dapat melihat adanya pepohonan yang hijau dan berbagai binatang hidup di sekitar kita.
Turunnya hujan dari langit merupakan fenomena yang masih belum bisa dijelaskan secara tuntas oleh ilmu pengetahuan modern. Oh iya tahukah kalian bahwa volume air yang ada di bumi berkisar antara 1360 sampai 1385 juta kilometer kubik?? An Najjar (2010: 81) mengatakan bahwa “Sebagian besar air itu (97,2%) merupakan air asin yang terdapat di laut dan samudra. Sisanya (2,8%), merupakan air tawar. Sebagian besar air tawar (2, 052% hingga 2,150%), berbentuk bongkahan es yang terdapat di dua kutub bumi dan puncak-puncak gunung. Sisanya, tersimpan di dalam lapisan kerak bumi (0,27%), di danau-danau (0,33%), di dalam tanah (0,18%), di dalam udara (0,036%), dan di sungai-sungai (0,0047%).
Di dalam alquran surah an Nuur ayat 43, yang artinya “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Selain hadis di atas Rasulullah saw. pun pernah bersabda mengenai hujan bahwa
مَا مِنْ عَامٍ بِأَقَلَّ مَطَرًا مِنْ عَامٍ، وَلَكِنَّ اللهَ تَعَالَى يَصْرِفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ
“Tidak ada tahun yang hujannya lebih sedikit daripada tahun yang lain, hanya saja Allah membagi-bagikannya kepada siapa yang ia kehendaki” (H.R. Baihaqi: juz. 3: 2003: No. 6483)
Hadis yang dinilai lemah  oleh sebagian ahli hadis ini membuktikan pencapaian pengetahuan ilmiah Rasulullah yang mendahului pencapaian manusia modern. Jumlah air bumi yang tidak berubah sepanjang tahun itu dibagi-bagikan ke pelbagai penjuru bumi untuk memenuhi seluruh kebutuhan makhluk hidup yang ada di bumi.
Mengenai hujan ini pun, Rasulullah menetapkan beberapa hal terkait tentang turunnya, yaitu:
Pertama, larangan mengatakan, “Hujan turun disebabkan bintang ini, atau tanda ini dan tanda itu.” Diriwayatkan sebuah hadis Qudsi di mana Allah berfirman:
قَالَ تعالى: " أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِالكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا، فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي وَمُؤْمِنٌ بِالكَوْكَبِ " (البخاري: 1: 1422ه: 846)
Allah berfirman: “Subuh ini, di antara hamba-Ku ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Orang yang mengatakan bahwa hujan tadi (malam) turun karena karunia dan rahmat, berarti ia beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang. Sedangkan orang yang mengatakan bahwa hujan tadi (malam) turun karena tanda ini, tanda itu, berarti kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang. (H.R. Bukhari: Juz 1: 1422H: No. 846)
Kedua, berdo’a ketika turun hujan. Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى المَطَرَ، قَالَ: «اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا» (البخاري: 2: 1422ه: 1032)
Dari ‘âisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika melihat hujan, beliau berdoa “Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat.” (Bukhari: Juz 2: 1422H: No. 1032)
Ketiga, tidak ada yang tahu kapan hujan turun. Tidak ada siapa pun yang mengetahui kapan datangnya hujan selain Allah Ta’ala, sebagaimana diriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Umar sebagai berikut,
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ لَا يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِي غَدٍ وَلَا يَعْلَمُ أَحَدٌ مَا يَكُونُ فِي الْأَرْحَامِ وَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ وَمَا يَدْرِي أَحَدٌ مَتَى يَجِيءُ الْمَطَرُ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu 'Umar] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali oleh Allah; tidak seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorangpun yang mengetahui apa yang tersembunyi dalam rahim, dan tak satu jiwa pun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, dan tak satu jiwa pun yang tahu di bumi mana dia akan mati serta tidak seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan."
Dari pemaparan di atas kita dapat mengambil pelajaran sebagai berikut:
1.      Haram mengatakan “Hujan turun karena tanda ini dan itu,” akan tetapi hendaklah kita ucapkan “Hujan turun karena karunia dan rahmat Allah.”
2.      Disunnahkan untuk mengucapkan “Allahumma shayyiban naafi’an” ketika turun hujan.
3.      Turunnya hujan merupakan salah satu perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
4.      Hujan sejak zaman dahulu volumenya tetap sama tidak ada perubahan sedikit pun.
Referensi:
An-Najjar, Z.R. (2010).Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi. Jakarta: Zaman.
Bukhari. (1422 H). Shahih Bukhari Juz 1. Beirut: Darul Ibn Katsier.
. (1422 H). Shahih Bukhari Juz 2. Beirut: Darul Ibn Katsier.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

KAJIAN BALAGHAH: JINAS

المشاكلة في البلاغة