WAHAI JANISARRI, DIMANA KAH KALIAN BERADA?

Micah Azzir, seorang sejarawan Turki dari Istanbul yang melakukan penelitian tekait Janissari.  Ia mengungkapkan latar belakang Sultan Murad I merekrut pasukan dengan cara tersebut karena rapuhnya tentara Utsmaniyah pada saat itu.
Maklum, pasukan Turki kala itu berasal dari berbagai suku taklukan. Minimnya pendidikan militer membuat kesetiaan mereka masih kuat kepada para pemimpin suku masing-masing. Sedangkan di sisi lain, para pemimpin mereka sering kali melakukan pemberontakan terhadap sultan.
Karenanya, Sultan Murad berpikir ia membutuhkan kesetiaan sebagai kunci utama para sultan untukmempersatukan daerah-daerah taklukan. Para Janissari ini tunduk pada aturan ketat, membatasi kebebasan mereka dan menuntut standar moral yang tinggi. Ini membuat mereka sebagai pasukan elite pemimpin negara terbaik pada masanya. 

“Mereka ditempa berbagai kemampuan keilmuan, mental, dan fisik, dilatih selama delapan tahun memanah, bermain pedang, menunggang kuda, gulat, angkat besi, hingga menggunakan senjata api pertama,” kata Azzir memaparkan.
Mereka menjalani pendidikan militer di sekolah terbaik (Acemi Oglan) khusus Janissari di Enderun. Di sekolah ini, taruna muda dipilih sesuai bakat keilmuan mereka, seperti bersenjata, pemanah, artileri, ahli senapan, hingga insinyur, seniman, dan ulama. Namun yang membedakan, katanya, mereka dilarang untuk berjanggut dan hanya memelihara kumis. 

Mereka dilatih tetap untuk perang, dilarang keras minum alkohol, berjudi.  Kandidat terbaik akan dikirim ke istana sultan. Di sana,  mereka akan dibentuk sebagai pengawal elite utama Jannisari.
Sedangkan, sebagian lain akan menjadi pasukan cadangan yang akan dipekerjakan sementara di bawah pengawasan Kesultanan Utsmaniyah sebagai pegawai pemerintahan hingga tenaga terampil lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

المشاكلة في البلاغة

Shalawat Istri Nu Bakti