SINTAKSIS KONJUNGSI: KONJUNGSI PENYIMPULAN
Hfd
Konjungsi penyimpulan adalah konjungsi yang menghubungkan menyimpulkan. Yang termasuk konjungsi ini, antara lain maka, maka itu, jadi, karena itu, oleh karena itu, sebab itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dan dengan begitu.
Semua konjungsi penyimpulan ini memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghubungkan menyimpulkan terhadap isi kalimat kalimat yang disebutkan di depannya. Secara semantik perbedaannya memang ada, yaitu bagaimana cara menarik kesimpulan itu. Namun, semuanya dapat saling disubstansikan. Berikut diberikan beberapa contoh penggunaannya:
A. Ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal ketika dia berusaha empat tahun. Maka, sejak kecil dia sudah yatim piatu.
B. Sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk. Jangankan ikannya, telurnya pun sukar diperoleh. Kalaupun ada tentu harganya melambung selangit. Oleh karena itu, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terubuk yang spesifik itu akan punah.
C. Bulan lalu kamu pinjam uangku Rp. 1.000.000. Dua minggu lalu kami pinjam lagi Rp. 500.000. Sekarang kamu mau pinjam lagi Rp. 500.000. Dengan demikian, hutangmu semua padaku menjadi Rp. 2.000.000.
Konjungsi penyimpulan adalah konjungsi yang menghubungkan menyimpulkan. Yang termasuk konjungsi ini, antara lain maka, maka itu, jadi, karena itu, oleh karena itu, sebab itu, oleh sebab itu, dengan demikian, dan dengan begitu.
Semua konjungsi penyimpulan ini memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghubungkan menyimpulkan terhadap isi kalimat kalimat yang disebutkan di depannya. Secara semantik perbedaannya memang ada, yaitu bagaimana cara menarik kesimpulan itu. Namun, semuanya dapat saling disubstansikan. Berikut diberikan beberapa contoh penggunaannya:
A. Ibunya meninggal ketika dia berumur dua tahun. Ayahnya meninggal ketika dia berusaha empat tahun. Maka, sejak kecil dia sudah yatim piatu.
B. Sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk. Jangankan ikannya, telurnya pun sukar diperoleh. Kalaupun ada tentu harganya melambung selangit. Oleh karena itu, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terubuk yang spesifik itu akan punah.
C. Bulan lalu kamu pinjam uangku Rp. 1.000.000. Dua minggu lalu kami pinjam lagi Rp. 500.000. Sekarang kamu mau pinjam lagi Rp. 500.000. Dengan demikian, hutangmu semua padaku menjadi Rp. 2.000.000.
Comments
Post a Comment