Bahasa Arab Fusha Menurut Para Linguis Arab
Ely S. & Diadara S.
Hasan (tt: 312) berpendapat bahwa انّ اللغة العربية الفصحى
مكون من أنظمة لغوية هى النظام الصوتى و النظام الصرفى و النظام النحوى للغة. “sesungguhnya
bahasa Arab fusha tersusun dari sistem- sistem kebahasaan yaitu terdidri dari
sistem fonem, morfologi dan sintaksis.”
Bahasa Arab fusha atau
standar merupakan media komunkasi. Bahasa Arab fusha digambarkan sebagai bahasa
yang dipakai oleh masyarakat pada masa Rasulullah SAW. Bahasa Arab fusha ini
ditulis dalam buku-buku, majalah, surat kabar, papan-papan pengumuman, dokumen
pemerintahan, surat menyurat dan surat pribadi, juga dipakai oleh media
televisi dan radio, termasuk dalam pidato-pidato, konferensi-konferensi,
seminar-seminar ilmiah dan di bangku-bangku kuliah. Oleh karena itu, bahasa
Arab fusha ini merupakan bahasa yang berlaku di semua negara yang berpenduduk
mayoritas Arab dan muslim (Azhar, 2003: 4).
Sebagian
besar para pelajar Arab berpendapat bahwa bahasa Arab fusha mutlak berasal dari
lahjah Quraisy atau dari bahasa Quraisy, namun ada beberapa yang mempertanyakan bahwa bahasa fushah ini pada awalnya bermacam-macam yang
kemudian menjadi sebuah kesatuan bahasa dengan kesepakatan orang Arab, lalu ada
pula yang menentang bahwa bahasa fusha tidak mutlak dari lahjah Quraisy saja (bahasa bersama bagi seluruh kabilah),
diantaranya sebagaimana yang penulis kutip dari Hasan (2000: 72) dengan alasan sebagai berikut:
1.
Bahwa Allah SWT menurunkan Alquran pada orang-orang Arab
(dengan bahasa Arab) bukan hanya pada orang-orang Quraisy;
2.
Bahwa Alquran diurunkan dengan tujuh huruf atau berbagai
macam qiroat,
3.
Bahwa lahjah Quraisy mempunyai karekteristik yang belum
menyebar dan belum digunakan oleh orang-orang Arab;
4.
Bahwa teks-teks sastra Jahiliyah yang kita tahu hampir
seluruhnya dibuat oleh orang-orang selain Quraisy, bahkan kita belum pernah
mendengar ada penyair-penyair jahili Quraisy yang mengeluarkan sastra;
5.
Rosulullah SAW tidak melihat bahwa lahjah Quraisy
merupakan lahjah yang dipakai oleh orang-orang Arab keseluruhan;
6.
Para ulama nahwu ketika mengambil batasan kabilah-kabilah
mana yang fasohah bicaranya untuk dijadikan landasan ilmu nahwu, mereka tidak
mengambilnya dari kaun Quraisy bahkan tidak menerima pengambilan dari kaum
Quraisy;
7.
Orang-orang yang mengatakan bahwa lahjah Quraisy lebih
unggul dari lahjah kabilah-kabilah yang lain dan menggantinya dengan bahasa musytarikah
pendapat mereka ini tidak dapat diterima, karena mereka belum bisa membuktikan
bukti-bukti yang kuat atas pernyataannya itu.
http://idhaatululuum.blogspot.co.id/2015/12/bahasa-fusha-kelahirannya.html
http://idhaatululuum.blogspot.co.id/2015/12/bahasa-fusha-kelahirannya.html
Comments
Post a Comment