Terhapusnya Akhir huruf Maqsur dan Mamdud ketika Tatsni’ah

DIADARA S.I.
Orang-orang Kufah berpendapat bahwa isim maqsur yang banyak hurufnya  hilang alifnya ketika dalam tatsniah dan mamdud ketika tatsni’ah karena banyak hurufnya, karena mereka berkata ketika mentatsniahkan lafad خوزلى، قهقرى dengan خوزلان، قهقران dan mereka juga membolehkan menghapuskan huruf akhir mamdud yang banyak hurufnya ketika tatsniah dalam kata قاصعاء، حاثياء dengan قاصعان، حاثيان.
Sedangkan orang-orang Bashrah berpendapat tidak memperbolehkan menghapus akhir huruf pada maqshur maupun mamdud.
Adapun hujjah yang digunakan oleh orang-orang Kufah ialah karena ketika semakin banyak huruf-huruf maqshur dan mamdud maka semakin panjang katanya sedangkan ketika tatsniah wajib ditambahkan alif dan nun atau ya dan nun pada keduanya maka kata tersebut semakin panjang pula dan terkumpul didalamnya dua kesulitan yakni sulit yang asli dan yang tidak asli maka diperbolehkan menghilang dari keduanya karena banyaknya huruf serta seringnya mereka menghilangkannya dalam penggunaannya dalam bersyair.
Sedangkan orang-orang Bashrah berhujjah bahwa tatsniah terjadi pada isim mufrad saja sehingga seharusnya tidak dihilangkan darinya sesuatu pun baik sedikit maupun banyak hurufnya. Sebagaimana mereka mentatsniahkan kata جمادى menjadi جمادين tanpa dihilangkan. Bersenandung seorang penyair:
شهري ربيع و جماديينه
جماديين حسوما
Mereka mentatsniahkannya dengan menyempurkan isim aslinya tanpa adanya hadzf. Dan setiap penyimpangan dari asalnya, qiyas maupun naql tanpa dalil apapun maka tidak ada hujjah baginya.
Adapun jawaban untuk pernyataan orang-orang Kufah yang mengatakan bahwa dihilangkannya akhir maqshur dan mamdud ialah “karena banyaknya huruf sehingga lafadnya itu menjadi panjang” maka kami katakana banyaknya huruf itu tidak menjadi sebuah ‘illat untuk wajibnya hadzf karena didapati pula berdasarkan qiyas ,naql dan asalnya tidak menghilangkannya sehingga batallah pendapat yang mengatakan dihilangkannya akhir huruf pada maqshur dan mamdud.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

KAJIAN BALAGHAH: JINAS

المشاكلة في البلاغة