قلة و ضعف فرصة اللغة العربية في المجال الرسمي للدول

Diadara Solihati Iskandar
Minim dan Lemahnya Kesempatan Berbicara Bahasa Arab pada Forum- Forum Resmi Internasional
Landasan Teori
Bahasa Arab sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam. Hal tersebutlah yang menjadikan bahasa Arab begitu istimewa dibanding dengan bahasa-bahasa dunia lainnya, yaitu adanya ikatan kuat dengan agama. Terutama ia merupakan bahasa Alquran dan Hadits, dua pilar pokok dalam Islam. Oleh sebab itu, pada dasarnya, mempelajari dan menguasai bahasa Arab menjadi keperluan setiap muslim terutama di Indonesia.
Namun pada realitanya, bahasa Arab yang merupakan bahasa asing bagi masyarakat Indonesia memiliki kesan sebagian besar orang bahwa ia sulit dipelajari, dipahami, serta dipraktikkan dibanding dengan bahasa lainnya. Adapun kesulitan- kesulitan mempelajari bahasa asing itu sangat banyak alasannya. Berkenaan dengan hal tersebut, Al Fauzan (2011- 239) menjelaskan berbagai kemungkinan alasan tersebut, yaitu sebagai berikut:
Terdapat perbedaan yang menjadi sulitnya dalam mempelajari bahasa asing, yang mana perbedaan tersebut mengacu kepada usia pemelajar serta lingkungan yang mereka tinggali ketika mereka mempelajari bahasa tersebut. Begitu pula, kesulitan belajar bahasa asing berbeda, sesuai dengan hakikat atau tabiat bahasa itu tersendiri, baik itu kemiripan serta perbedaan dalam suara atau penulisan bagi bahasa asli siswa. Oleh sebab itu, mudah bagi orang Arab misalnya mempelajari bahasa Iran dan bahasa Yordania, akan tetapi sulit baginya untuk mempelajari bahasa Eropa dan bahasa Cina.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa dalam mempelajari bahasa asing tidaklah mudah, tak terkecuali bahasa Arab, mulai dari tulisan yang sangat berbeda dengan bahasa alpabet bahasa Indonesia. Sementara tulisan bahasa Inggris sama dengan alpabet Indonesia, belum lagi berkaitan dengan fonem yang banyak tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.
 Kendati bahasa Arab sulit dipelajari, tetapi jika di lihat dari segi pemakaian suatu bahasa di dunia, pada zaman sekarang ini, banyak pula orang yang mempelajari bahasa Arab walaupun dengan berbagai tujuan atau orientasi.
Ungkapan di atas selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Bukhari (2011) yaitu sebagai berikut:
Dari sisi kuantitas penuturnya, bahasa Arab menempati peringkat ke-5 pada jumlah penutur bahasa terbanyak. Al-Faruqi menyebutkan bahwa bahasa Arab menjadi bahasa daerah dari sekitar 150 juta jiwa di Asia Barat dan Afrika Utara, atau penduduk dari kurang lebih 22 negara anggota Liga Arab. Bahasa Arab juga menjadi bahasa agama lebih dari satu milyar umat Muslim di dunia sekaligus menjadi bahasa peradaban mereka. Ia menjadi bahasa pengantar yang diajarkan di ribuan sekolah di luar dunia Arab, dari wilayah Senegal di Afrika hingga Filipina dan Indonesia di Asia Tenggara, di berbagai bidang studi Islam, seperti sejarah, etika, hukum, fiqh, teologi dan terutama kajian kitab.
Selain itu, Elfaiz (tt) juga menyatakan bahwa “akhir-akhir ini, bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar di Barat. Di Amerika misalnya, hampir tidak ada satu perguruan tinggi pun yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah. Termasuk perguruan tinggi Khatolik atau Kristen, tentu saja dengan berbagai maksud dan tujuan mereka dalam mempelajarinya.”
Berkenaan dengan hal tersebut, Wahab (2007) mengungkapkan secara teoritis, paling tidak ada empat orientasi pendidikan bahasa Arab sebagai berikut:
Orientasi Religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqrû’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).
Orientasi Akademik, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istimâ’, kalâm, qirâ’ah, dan kitâbah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.
Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhâdatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah, dsb.
Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunaakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dsb.  Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat.
Berdasarkan uraian di atas, seiiring dengan berjalannya waktu bahasa Arab banyak digunakan dan dipelajari dengan berbagai orientasi sebagaimana yang diuraikan sebelumnya, maka karena sebab itulah yang merupakan salah satu faktor atau alasan bahasa Arab kini menjadi salah satu bahasa internasional.
Bahasa Arab sebagai bahasa Internasional
Thu’aimah (tt: 4) mengungkapkan:
فقد أخذت العربية مكانة بين لغات العالم المعاصر و اعترف  بها لغة رسمية تستخدم في الهيئة العامة للأمم المتحدة و في منطماتها.
Bahasa Arab telah mempunyai posisi di antara bahasa- bahasa dunia modern. Selain itu, bahasa Arab telah diakui sebagai bahasa resmi yang digunakan dalam PBB beserta organisasinya.
Setelah itu, Thu’aimah (tt: 4) melanjutkan penjelasan di atas yaitu mengenai tanggal peresmian bahasa Arab diakui sebagai bahasa internasional, dengan menyatakan:
و لقد أصدرت الجمعية العامة للأمم المتحدة قرارها رقم 3190 (د- 28) الجلسة العامة رقم 2206 في ديسمبر سنة 1973
Majelis umum PBB telah mengumumkan berdasarkan ketetapannya nomor 3190 (d- 28) pada rapat pleno nomor 2206 di bulan Desember tahun 1973.
Berdasarkan, pendapat Thu’aimah maka dapat diketahui bahwa bahasa Arab di akui secara internasional pada bulan Desember tahun 1973. Secara lebih spesifik lagi, Zakarsih (tt) dalam blognya menyatakan bahwa organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan, yang dalam bahasa Inggris disebut UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) menetapkan Pada tanggal 18 Dsember 1973 bahasa Arab resmi terdaftar dan menjadi bahasa internasional. Dengan demikian, setiap tanggal 18 Desember diperingati sebagai hari bahasa Arab sedunia.
Nampaknya, kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa internasional itu berbanding lurus dengan salah satu tujuan atau manfaat untuk mempelajari bahasa Arab itu sendiri.  Sebagaimana Dahlan (1992 : 26-32) mengungkapkan bahwa bahasa Arab juga mempunyai beberapa kegunaan antara lain: kegunaan bahasa Arab dalam agama, kegunaan bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan, kegunaan bahasa Arab dalam kebudayaan nasional, dan kegunaan bahasa Arab dalam hubungan internasional.
Berhubungan dengan apa yang di uraikan sebelumnya, salah satu kegunaan bahasa Arab yaitu dalam hubungan internasional. Berkenaan dengan itu, Thu’aimah (tt: 4) memaparkan mengenai keterlibatan bahasa Arab dalam kegiatan organisasi internasional, dengan mengungkapkan sebagai berikut:
و إذ تدرك أيضا أن اللغة العربية هي لغة تسعة عشر عضوا من أعضاء الأمم المتحدة، و هي لغة عمل مقررة في وكالات متخصصة مثل منظمة الأمم المتحدة للتربية و العلوم و الثقافة. و منظمة الأمم المتحدة للأغذية و الزراعة، و منظمة الصحة العالمية و منظمة العمل الدولية، و هي كذا لك لغة رسمية و لغة عمل في منطمة الوحدة الإفريقية.
   
diketahui pula bahwa bahasa Arab  merupakan bahasa anggota PBB ke-19. dan ia pula merupakan bahasa kerja (bahasa praktik) yang telah ditetapkan oleh badan- badan khusus, seperti, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization). organisasi pangan dan pertanian atau FAO (Food and Agriculture Organization), organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Helath Organization), organisasi buruh nasional atau ILO(International Labour Organization). Begitu pula bahasa Arab merupakan bahasa resmi dan bahasa kerja (praktik) dalam organisasi persatuan Afrika.
Melihat penjelasan Thu’aimah di atas, maka dapat diketahui bahwa bahasa Arab memiliki peranan penting dalam tataran kegiaatan organisasi internasional.  Dengan demikian, pemakaian bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi dalam forum resmi internasional semacam PBB telah menempatkan bahasa Arab mempunyai peranan penting dan sebagai salah satu alat komunikasi dalam hubungan diplomasi internasional. Di samping itu, peranaan bahasa Arab dalam kancah dunia semakin besar, misalnya dalam hal perkembangan situasi ekonomi global. Hal tersebut selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Elfaiz (tt), yakni sebagai berikut:
Dalam hal perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil tempat dan peran yang sangat penting Itu ditunjukkan dengan semakin pentingnya kawasan Timur Tengah, yang notabene mayoritas masyarakatnya berbahasa Arab, sebagai pusat sumber daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan di dunia yang berkepentingan dan ingin membuka jalur komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah harus berpikir dan mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa Arab, sebagai pintu masuk komunikasi antar budaya yang kemudian membuka jalan bagi hubungan ekonomi, politik, dan sebagainya.
Adapun, konteks forum internasional itu sendiri sangat luas pengertiannya. Dan pada kesempatan kali ini penulis juga menanggapi bahwa forum sangatlah luas bidangnya, tidak hanya yang terkait dengan organisasi- organisasi dibawah naungan PBB saja. Bahasa Arab juga menempati peranan penting dibeberapa forum internasional lainnya seperti adanya kegiatan liga Arab yang diikuti oleh beberapa negara.
Selain itu, ada pula OKI (Organisasi of the Islamic Cooperation) diprakarsai oleh Raja Faisal bin Abdul Aziz dan didirikan oleh beberapa negara Islam yaitu, Maroko, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Somalia, dan Nigeria. Pendirian OKI dibicarakan dalam KTT OKI ke-1 negara- negara Islam di Rabat (Maroko) pada tahun 1969. Sekarang OKI terdiri dari 46 Negara. Organisasi ini didirikan dengan berbagai tujuan yakni sebagai berikut:
Memajukan solidaritas Islam di antara negara- negara anggota.
Memperkuat kerjasama antara negara- negara dalam bidang  ekonomi, social budaya, ilmu pengetahuan, dan bidang- bidang lainnya, serta mengadakan perundingan
Mengupayakan seoptimal mungkin untuk menghilangkan pemisahan rasial, diskriminatif serta menghilagkan kolonialisme dalam segala bentuk
Menyokong segala kegiatan dan usaha- usaha perdamaian dunia, dan menciptakan keamanan bersama demi terciptanya keadilan social
Mengatur usaha untuk melindungi tempat- tempat suci, menyokong perjuangan rakyat Palestina, dan membantu rakyat Palestina untuk memiliki kembali mereka untuk membebaskan tanah Palestina
Membentuk suasana yang harmonis demi meningkatkan kerjasama dan pengertian di antara sesama negara anggota OKI maupun negara- negara lain.
Memperkuat perjuangan Islam untuk melindungi martabat umat, tidak ketergantungan, dan hak setiap negara Islam jenemkes.blogspot.co.id/2012/04/macam-macam-organisasi-internasonal.html?m=1
Pembahasan
قلة و ضعف فرصة اللغة العربية في المجال الرسمي للدول
Minim dan Lemahnya Kesempatan Berbicara Bahasa Arab pada Forum- Forum Resmi Internasional
Akhir-akhir ini, bahasa Arab merupakan bahasa asing bagi non Arab yang peminatnya cukup besar. Terbukti semakin banyaknya bangsa lain (Eropa serta Barat) dan pemeluk agama lain yang mempelajari bahasa Arab secara mendalam, meskipun dengan motivasi yang berbeda. Dengan begitu bahasaa Arab saat ini sudah mendunia, bahkan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa ia merupakan bahasa Internasional yang diresmikan oleh PBB pada tahun 1973. Dan setiap tanggal 18 Desember diperingati sebagai hari bahasa Arab sedunia.
Berdasarkan atas apa yang telah dipaparkan dibagian sebelumnya, dapat dipahami bahwa bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam organisasi internasional, bahkan ia juga sebagai bahasa kerja dalam organisasi tersebut. Selain itu pada zaman sekarang ini banyak sekali forum atau kegiatan yang bertaraf internasional yang melibatkan penggunaan bahasa Arab di dalamnya, sebut saja liga Arab dan OKI.
Dengan demikian, pemakaian bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi dalam forum-forum internasional, telah menempatkan peran bahasa Arab sebagai salah satu alat komunikasi dalam hubungan diplomasi internasional. Peningkatan peran bahasa Arab yang menjadi salah satu alat komunikasi dalam diplomasi internasional ini didukung oleh semakin besarnya peranan negara- negara Arab dalam dunia perekonomian internasional. Peran ini tentu saja telah menambah dan menjadi daya tarik yang lebih kuat untuk mempelajari bahasa Arab.
Hal tersebut menunjukan bahwa, membantah isu di atas (Minim dan Lemahnya Kesempatan Berbicara Bahasa Arab pada Forum- Forum Resmi Internasional)

Kesimpulan `
Saran
Daftar Rujukan
Al-Fauzan, A. (2011). Idhoat li Muallim al-Lughah al-Arabiyah li-Ghairi an-Nathiqiina Biha. Riyadh: Arabiyah lil-Jamii’.
Bukhari, U. (2011). Bahasa Arab Dan Gugatan Atas Label Internasional Pada Lembaga Pendidikan Di Indonesia. OKARA, Vol. I, Tahun 6, Mei 2011.
Dahlan, Juwariyah. 1992. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, Surabaya : Al-
Elfaiz, N. (tt). Pentingnya Bahasa Arab di Era Globalisasi. Tersedia:  https://elfaiznamjha.wordpress.com/2013/09/17/pentingnya-bahasa-arab-di-era-globalisasi/. (11 November 2015).
Ihklas.
Thu’aimah, R. A. (tt). Al- Marja’ fi Ta’liim Al Lughhah Al- Arabiyyah Li Nathiqiina Bilughaatin Ukhra. Al Juz Al Awal.  Jaami’ah Umm Al Qura.
Wahab, A. M. (2007). Afaq Arabiyyah. Vol. 2, No. 1 Juni 2007: 1-18.
Zakarsih, A. (tt). 18 Desember Hari Bahasa Arab Sedunia. Tersedia: googleweblight.com/?lite_url=http://www.kompassiana.com/zakarsih/18/18-desember-hari-bahasa-arab sedunia_551aefffa333118d23b6ada&ei=fTkgbMtJ&Ic=id- ID&s=1&m=303&ts=1447323293&sig=APONFnJsp4DQwYDUJb6fs1LqiRAndL86Q. (12 November 2015).

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

المشاكلة في البلاغة

Shalawat Istri Nu Bakti