SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
Hilman Fitri S.Pd
Ruang Guru SDIT Uswatun Hasanah
Pada kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan hadis yang di hafal oleh anak-anak kelas 1 di SDIT Uswatun Hasanah. Selamat membaca!!!
(نهَى رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَاْلبَهَائِمِ (رواه أحم
Rasulullah Saw melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang. (H.R. Ahmad, Juz 8: 2011: No. 4769)
Dalam hadis ini tergambar betapa agama Islam sangat memperhatikan keselamatan makhluk hidup yang berada di sekeliling manusia. Sehingga sang utusan, Muhammad saw. mewanti-wanti umatnya untuk tidak mengebiri atau menyakiti serta menyiksa seekor kuda maupun binatang-binatang yang lainnya.
Kuda telah memainkan peran yang luas dalam kebudayaan manusia. Hewan ini pertama kali dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan oleh suku-suku pengembara (nomaden) di padang rumput dan gurun Asia Tengah dan Utara. Peran berikutnya adalah sebagai hewan penarik. Selain itu kuda dalam berbagai kebudayaan dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kuda merupakan ternak yang termasuk hewan mamalia yang belakangan ini banyak diternakkan, walaupun daging kuda jarang dijadikan konsumsi. Peternak kuda pun bisa mengambil manfaat lain selain sebagai alat transportasi, yaitu untuk mengambil susunya.
Susu kuda mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan manusia, sehingga akhir-akhir ini banyak di minum untuk dijadikan obat, antara lain untuk obat kencing manis, darah tinggi dll.
Pada zaman dahulu, kuda banyak dimanfaatkan tenaganya sebagai pengangkut barang, penarik pedati/dokar, dan sebagai kuda tunggangan.
Ciri-ciri kuda antara lain:
1. Tinggi kira-kira 160-200 cm.
2. Tubuhnya tertutup oleh rambut, dengan warna yang beraneka ragam, mulai dari coklat, hitam, putih atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.
3. Anggota gerakannya berupa 2 pasang kaki yang panjang sehingga dapat berlari dengan cepat.
4. Bernapas dengan paru-paru.
5. Habitatnya di darat.
6. Makanan utamanya adalah rumput sehingga termasuk herbifora.
7. Berkembang biak dengan beranak dan pembuahannya terjadi di dalam tubuh induk betina.
Kuda termasuk hewan yang sudah ada sejak lama, yaitu sekitar 58 juta tahun yang lalu. Kuda telah mengalami perubahan atau evolusi yang sangat banyak, antara lain:
1. Kuda yang pertama kali ada dahulu sebesar kucing, yang ada sekarang ini tingginya kira-kira 60 cm, sedangkan kuda yang ada sekarang tingginya sekitar 160-200cm.
2. Kaki depan kuda jumlah jarinya 4 buah, sedangkan kaki belakangnya mempunyai jari yang jumlahnya 3 buah. Kuda yang ada sekarang jumlah jari kakinya hanya satu buah yang kukunya dijadikan sepatu.
3. Bentuk rahang kuda juga mengalami perubahan disesuaikan dengan jenis makananya yang keseluruhannya adalah rumput.
Demikianlah hikmah di balik larangan hadis Nabi saw. di atas untuk tidak mengebiri kuda dan hewan binatang ternak lainnya.
LATIHAN
Anak-anak, setelah kalian membaca hadis di atas beserta penjelasannya, coba sekarang terjemahkan kata-kata berikut ini:
عَنْ =
نهَى رَسُوْلُ الله =
الْخَيْلِ وَاْلبَهَائِمِ =
Setelah kalian menerjemahkan kata-kata di atas, sekarang hafalkanlah hadis tersebut lalu kalian perdengarkan hafalan kalian kepada guru kalian okey!!!.
Ruang Guru SDIT Uswatun Hasanah
Pada kesempatan kali ini, penulis akan menjelaskan hadis yang di hafal oleh anak-anak kelas 1 di SDIT Uswatun Hasanah. Selamat membaca!!!
(نهَى رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اِخْصَاءِ الْخَيْلِ وَاْلبَهَائِمِ (رواه أحم
Rasulullah Saw melarang mengebiri kuda dan binatang-binatang. (H.R. Ahmad, Juz 8: 2011: No. 4769)
Dalam hadis ini tergambar betapa agama Islam sangat memperhatikan keselamatan makhluk hidup yang berada di sekeliling manusia. Sehingga sang utusan, Muhammad saw. mewanti-wanti umatnya untuk tidak mengebiri atau menyakiti serta menyiksa seekor kuda maupun binatang-binatang yang lainnya.
Kuda telah memainkan peran yang luas dalam kebudayaan manusia. Hewan ini pertama kali dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan oleh suku-suku pengembara (nomaden) di padang rumput dan gurun Asia Tengah dan Utara. Peran berikutnya adalah sebagai hewan penarik. Selain itu kuda dalam berbagai kebudayaan dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kuda merupakan ternak yang termasuk hewan mamalia yang belakangan ini banyak diternakkan, walaupun daging kuda jarang dijadikan konsumsi. Peternak kuda pun bisa mengambil manfaat lain selain sebagai alat transportasi, yaitu untuk mengambil susunya.
Susu kuda mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan manusia, sehingga akhir-akhir ini banyak di minum untuk dijadikan obat, antara lain untuk obat kencing manis, darah tinggi dll.
Pada zaman dahulu, kuda banyak dimanfaatkan tenaganya sebagai pengangkut barang, penarik pedati/dokar, dan sebagai kuda tunggangan.
Ciri-ciri kuda antara lain:
1. Tinggi kira-kira 160-200 cm.
2. Tubuhnya tertutup oleh rambut, dengan warna yang beraneka ragam, mulai dari coklat, hitam, putih atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.
3. Anggota gerakannya berupa 2 pasang kaki yang panjang sehingga dapat berlari dengan cepat.
4. Bernapas dengan paru-paru.
5. Habitatnya di darat.
6. Makanan utamanya adalah rumput sehingga termasuk herbifora.
7. Berkembang biak dengan beranak dan pembuahannya terjadi di dalam tubuh induk betina.
Kuda termasuk hewan yang sudah ada sejak lama, yaitu sekitar 58 juta tahun yang lalu. Kuda telah mengalami perubahan atau evolusi yang sangat banyak, antara lain:
1. Kuda yang pertama kali ada dahulu sebesar kucing, yang ada sekarang ini tingginya kira-kira 60 cm, sedangkan kuda yang ada sekarang tingginya sekitar 160-200cm.
2. Kaki depan kuda jumlah jarinya 4 buah, sedangkan kaki belakangnya mempunyai jari yang jumlahnya 3 buah. Kuda yang ada sekarang jumlah jari kakinya hanya satu buah yang kukunya dijadikan sepatu.
3. Bentuk rahang kuda juga mengalami perubahan disesuaikan dengan jenis makananya yang keseluruhannya adalah rumput.
Demikianlah hikmah di balik larangan hadis Nabi saw. di atas untuk tidak mengebiri kuda dan hewan binatang ternak lainnya.
LATIHAN
Anak-anak, setelah kalian membaca hadis di atas beserta penjelasannya, coba sekarang terjemahkan kata-kata berikut ini:
عَنْ =
نهَى رَسُوْلُ الله =
الْخَيْلِ وَاْلبَهَائِمِ =
Setelah kalian menerjemahkan kata-kata di atas, sekarang hafalkanlah hadis tersebut lalu kalian perdengarkan hafalan kalian kepada guru kalian okey!!!.
Comments
Post a Comment