KAMI MENGINGINKAN PRIBADI-PRIBADI GENIUS
Disadur oleh Hilman Fitri dari buku “Cahaya Zaman” karya Dr. Aidh Qarni
Seandainya saya memiliki kuasa, maka saya akan menyarankan kepada saudara-saudara muslim di seluruh kawasan Islam untuk mengarahkan anak-anak mereka mendalami dan menekuni satu saja disiplin ilmu pengetahuan setelah lulus sekolah menengah atas. Barangsiapa yang memiliki kecenderungan kepada hadits misalnya, maka setelah lulus sekolah menengah atas, dia langsung konsentrasi mendalami disiplin ilmu hadits saja, seluruh tenaga dan kemampuannya dikerahkan hanya untuk mempelajari dan memdalami disiplin ilmu ini. Sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pakar di dalam masalah hadits dan mampu menghasilkan karya-karya di dalam bidang hadits yang benar-benar bermutu.
Begitu juga halnya orang yang memiliki kecenderungan kepada disiplin ilmu fiqih atau tafsir atau disiplin ilmu-ilmu lainnya, baik disiplin ilmu syariat maupun disiplin ilmu-ilmu umum, seperti kedokteran, aritektur, kimia dan yang lainnya. Lebih baik seorang anak hanya mempelajari dan mendalami disiplin ilmu yang digemarinya, menyalami, dan meneliti kandungan dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Sehingga diharapkan dia akhirnya benar-benar menjadi pakar di dalam disiplin ilmu tersebut.
Jika hal ini bisa dilakukan, maka kita akan melihat umat ini menjadi umat yang genius, pakar dan mampu menjadi pembaharu di dalam berbagai disiplin ilmu. Adapun metode pendidikan yang memaksa anak-anak mempelajari banyak sekali disiplin ilmu, baik yang disukai maupun tidak, metode pendidikan yang hanya mengandalkan buku-buku panduan yang sederhana dan tidak bermutu, maka kita akhirnya hanya akan melihat para lulusan yang sangat dangkal kemampuan keilmuan mereka, yaitu para lulusan yang hanya pantas menjadi pegawai saja.
Seandainya saya memiliki kuasa, maka saya akan menyarankan kepada saudara-saudara muslim di seluruh kawasan Islam untuk mengarahkan anak-anak mereka mendalami dan menekuni satu saja disiplin ilmu pengetahuan setelah lulus sekolah menengah atas. Barangsiapa yang memiliki kecenderungan kepada hadits misalnya, maka setelah lulus sekolah menengah atas, dia langsung konsentrasi mendalami disiplin ilmu hadits saja, seluruh tenaga dan kemampuannya dikerahkan hanya untuk mempelajari dan memdalami disiplin ilmu ini. Sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pakar di dalam masalah hadits dan mampu menghasilkan karya-karya di dalam bidang hadits yang benar-benar bermutu.
Begitu juga halnya orang yang memiliki kecenderungan kepada disiplin ilmu fiqih atau tafsir atau disiplin ilmu-ilmu lainnya, baik disiplin ilmu syariat maupun disiplin ilmu-ilmu umum, seperti kedokteran, aritektur, kimia dan yang lainnya. Lebih baik seorang anak hanya mempelajari dan mendalami disiplin ilmu yang digemarinya, menyalami, dan meneliti kandungan dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Sehingga diharapkan dia akhirnya benar-benar menjadi pakar di dalam disiplin ilmu tersebut.
Jika hal ini bisa dilakukan, maka kita akan melihat umat ini menjadi umat yang genius, pakar dan mampu menjadi pembaharu di dalam berbagai disiplin ilmu. Adapun metode pendidikan yang memaksa anak-anak mempelajari banyak sekali disiplin ilmu, baik yang disukai maupun tidak, metode pendidikan yang hanya mengandalkan buku-buku panduan yang sederhana dan tidak bermutu, maka kita akhirnya hanya akan melihat para lulusan yang sangat dangkal kemampuan keilmuan mereka, yaitu para lulusan yang hanya pantas menjadi pegawai saja.
Comments
Post a Comment