Hikmah Penyebutan Lafad ar Rahman Dalam Surah Maryam ayat 119
Perpustakaan SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar
Diterjemahkan oleh Hilman Fitri, S.Pd dari kitab “as’ilatul Bayanah fil Quranil Karim” karangan Prof. Dr. As Saamiri’i
Allah Ta’ala berfirman dalam ayat 119 surah Maryam:
“Wahai ayahku sungguh aku takut akan ditimpakan kepadamu azab dari ar Rahman dikarenakan engkau menjadikan syetan sebagai pelindung”
Lalu seorang Orientalis bertanya: Mengapa Allah berfirman “Akan ditimpakan kepadamu azab dari ar Rahman?” Sedangkan yang lebih tepat kan “azab yang diberikan oleh al Jabbar (diktator) dan al Muntaqim (Otoriter) atau semisalnya?
Jawabannya:
1. Melalui jalan tanasubil ayah wa suwar, pada ayat sebelumnya Allah berfirman:
“Wahai ayahku janganlah menyembah syetan karena syetan merupakan sang Pendurhaka akan (segala perintah dan larangan) ar Rahman.” Pada ayat ini disebutkan lafad ar Rahman sehingga adanya kecocokan penyebutan lafad terbut di ayat berikutnya.
2. Bahwa lafad ar Rahman terulang sebanyak 16 kali pada surah Maryam sehingga surah ini merupakan surah yang paling banyak mengulang lafad ar Rahman.
3. Bahwa dari segi pragmatiknya, yakni konteks dan koteks surah ini dipenuhi dengan hal yang bersifat Rahmat dari mulai awal hingga akhirnya. Dimulai dengan ayat 2 yakni “(yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya Zakaria.”
Lalu surah ini pun di akhirnya menyebutkan lafad ar Rahman yakni di ayat 96 di mana Allah berfirman “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan kelak (Allah) yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).
Bahkan Allah menambahkan di surah ini bahwa Isa akan Allah jadikan suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari Allah sebagaimana yang tertuang di ayat 21 surah ini.
Pada ayat yang lain (ayat ke 50) ketika Allah berbicara mengenai keturunan Ibrahim a.s. Dia mengakhirinya dengan firman-Nya “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.”
4. Setelah ayat itu Ibrahim a.s berkata kepada ayahnya “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
Melalui ayat ini maka tidak indah jikalau dikatakan “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada sang diktator atau sang otoriter atau semisalnya, dikarenakan ampunan itu diminta dari sang ar Rahman. Sehingga tepatlah disebutkan lafad ar Rahman pada ayat 45 tersebut.
Diterjemahkan oleh Hilman Fitri, S.Pd dari kitab “as’ilatul Bayanah fil Quranil Karim” karangan Prof. Dr. As Saamiri’i
Allah Ta’ala berfirman dalam ayat 119 surah Maryam:
“Wahai ayahku sungguh aku takut akan ditimpakan kepadamu azab dari ar Rahman dikarenakan engkau menjadikan syetan sebagai pelindung”
Lalu seorang Orientalis bertanya: Mengapa Allah berfirman “Akan ditimpakan kepadamu azab dari ar Rahman?” Sedangkan yang lebih tepat kan “azab yang diberikan oleh al Jabbar (diktator) dan al Muntaqim (Otoriter) atau semisalnya?
Jawabannya:
1. Melalui jalan tanasubil ayah wa suwar, pada ayat sebelumnya Allah berfirman:
“Wahai ayahku janganlah menyembah syetan karena syetan merupakan sang Pendurhaka akan (segala perintah dan larangan) ar Rahman.” Pada ayat ini disebutkan lafad ar Rahman sehingga adanya kecocokan penyebutan lafad terbut di ayat berikutnya.
2. Bahwa lafad ar Rahman terulang sebanyak 16 kali pada surah Maryam sehingga surah ini merupakan surah yang paling banyak mengulang lafad ar Rahman.
3. Bahwa dari segi pragmatiknya, yakni konteks dan koteks surah ini dipenuhi dengan hal yang bersifat Rahmat dari mulai awal hingga akhirnya. Dimulai dengan ayat 2 yakni “(yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya Zakaria.”
Lalu surah ini pun di akhirnya menyebutkan lafad ar Rahman yakni di ayat 96 di mana Allah berfirman “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan kelak (Allah) yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).
Bahkan Allah menambahkan di surah ini bahwa Isa akan Allah jadikan suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari Allah sebagaimana yang tertuang di ayat 21 surah ini.
Pada ayat yang lain (ayat ke 50) ketika Allah berbicara mengenai keturunan Ibrahim a.s. Dia mengakhirinya dengan firman-Nya “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.”
4. Setelah ayat itu Ibrahim a.s berkata kepada ayahnya “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
Melalui ayat ini maka tidak indah jikalau dikatakan “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada sang diktator atau sang otoriter atau semisalnya, dikarenakan ampunan itu diminta dari sang ar Rahman. Sehingga tepatlah disebutkan lafad ar Rahman pada ayat 45 tersebut.
Comments
Post a Comment