Efektifitas Penggunaan Media Flash pada Penguasaan Mufradat Bahasa Arab

(Penelitian Eksperimen kuasi Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Darul Huda Garut Tahun Ajaran 2012/2013)
Bahasa adalah bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Dilihat dari fungsinya bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung dalam pergaulan manusia sehari-hari, baik individu dengan individu, individu dengan masyarakat dan masyarakat dengan bangsa tertentu (Ainin, 2007:17).
Bahasa senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan peradaban manusia. Setiap bangsa memiliki bahasa dengan kekhasannya masing-masing. Dari ribuan bahasa yang ada hanya beberapa bahasa saja yang dikenal secara global dan dipakai oleh lebih banyak orang di dunia, di antaranya adalah bahasa Arab.
Dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab diperlukan proses pembelajaran yang harus benar-benar menunjang peserta didik agar mudah mempelajari bahasa keduanya ini. Menurut Suherman, (2007: 4) faktor-faktor utama yang berkaitan erat dengan pemerolehan bahasa asing adalah bahasa pembelajar, faktor eksternal pembelajar, faktor internal pembelajar, dan pembelajar sebagai individu.
Menurut Tarigan (1985 : 2), bahwa : ”kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa”. Sehingga jelaslah bahwa penguasaan kosakata memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Dan apabila penguasaan kosakata dirasa minim, maka hal tersebut akan sangat menyulitkan siswa sebagai pembelajar bahasa asing.
Yunus (1942 : 78) berpendapat, “Bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengar saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat atau melihat dan mendengarnya”.
Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwasannya Agar pembelajaran bahasa arab khususnya dalam penguasaan kosakata bisa tersampaikaikan secara maksimal kepada peserta didik maka di perlukan sebuah alat pelantara yang akan menunjang pembelajaran di antaranya media, Secara harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya dengan komunikasi pembelajaran, media diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain.
Pertama, NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,termasuk perangkat kerasnya.
Kedua, Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.
Ketiga, Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Jadi dapat disimpulkan secara lebih sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Contohnya, seorang guru ingin menjelaskan tentang daur hidup kupu-kupu mulai dari larva/ulat. Agar lebih konkrit, guru dapat membuat atau memperlihatkan media seperti gambar, foto, video atau dalam bentuk Media Audio Visual Berbasis Flash tentang proses terbentuknya kupu-kupu tersebut. Tanpa guru harus menjelaskan panjang lebar, siswa akan menjadi lebih mengerti tentang daur hidup kupu-kupu dari media yang diperlihatkan guru.
Selain itu media juga memiliki banyak fungsi dan kegunaan antara lain menurut Herry (2007:11.21) mengemukakan untuk mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi, sikap pasif siswa dalam belajar, dan mengatasi keterbatasan fisik kelas.
Berkaitan dengan keterbatasan fisik kelas, media memiliki kegunaan untuk memperkecil objek yang terlalu besar (dapat dibantu dengan media slide atau model), memperbesar objek yang terlalu kecil ( dapat dibantu dengan mikroproyektor, gambar atau film), menyederhanakan objek yang terlalu rumit dapat dibantu dengan diagram atau bagan), dan menggambarkan objek yang terlalu luas, misalnya gempa bumi atau iklim (dapat dibantu dengan media film atau gambar).
Sekarang ini banyak sekali bermunculan teknologi multimedia, dan itu bukan lagi menjadi barang mewah, karena harganya bisa dijangkau oleh segenap lapisan masyarakat untuk memiliki dan menikmatinya. Artinya, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu untuk memiliki teknologi tersebut sehingga bisa menjadikannya sebagai media pembelajaran yang menarik, interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan personal secara optimal, baik kecakapan, kognitif, afektif, psikomotrik, emosional dan spiritualnya. Hal ini amat memungkinkan, ketika ruang belajar di luar gedung sekolah, telah menghasilkan berbagai produk audio visual yang bernilai edukatif, mulai dari mata pelajaran yang yang disajikan dalam bentuk quiz, ataupun dalam bentuk penceritaan dan berbagai permainan yang memukau.
Untuk menumbuhkan semangat siswa terhadap bahasa arab, maka di dalam dunia pendidikan kiranya seorang guru mesti memanfaatkan kehadiran teknologi multimedia dalam system pembelajaran bahasa arab di sekolah, agar dapat lebih menarik, efektif, dan efesien dalam penyampainnya. Sehingga dengan hal itu dapat memicu semangat siswa terhadap bahasa arab. Yaitu salah satunya adalah dengan menggunakan media Interaktif berbasis flash.
Penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash ini bukan hanya membuat proses pembelajara lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar agar lebih mendalam dan utuh. Apabila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, mendengar, menyentuh atau mengalami sendiri, maka pemahaman siswa akan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar terhadap penguasaan pembelajaran khususnya terhadap kosakata bahasa Arab.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan Media Audio Visual Berbasis Flash ini, yakni materi pembelajaran yang akan di sampaikan akan mudah tersampaikan, menghilangkan kejenuhan selama proses pembelajaran serta dapat melatih dan meningkatkan terhadap penguasaan kosakata bahasa arab.
Adapun kerugian yang akan mungkin terjadi jika Penelitian ini tidak diteliti maka dihawatirkan keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan meningkat dan tidak adanya motivasi siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa arab kerena tidak adanya pengefektivan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Arab khususnya penguasaan kosakata ini, padahal penguasaan kosakata merupakan hal yang peranannya sangat penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang terutama para siswa yang mempelajari bahasa Arab, karena menurut Tarigan (1985:61), bahwa kebanyakan apa yang kita pelajari, diserap dengan menyimak yaitu sebesar 45%, berbicara 30%, membaca 16% dan menulis 9%. Oleh karena itu, kegiatan penelitian ini sangat penting bagi semua kalangan untuk terus ditingkatkan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka penulis merasa termotivasi untuk memecahkan permasalahan tersebut kedalam sebuah penelitian untuk mencari solusi dengan mengetahui pengaruh penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab siswa. Selain itu permasalahan yang peneliti ambil sangat erat kaitannya dengan cakupan wilayah studi peneliti sebagai calon pendidik.
C. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Suherman (2012 : 18) berpendapat bahwa, masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan sebagai suatu rintangan yang harus dilalui (dengan jalan mengatasinya) apabila kita akan berjalan terus. Masalah akan menampakan diri sebagai tantangan, oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa masalah yang benar-benar dapat dipermasalahkan dalam penyelidikan perlu memiliki unsur-unsur yang dapat menggerakan kita umtuk membahasnya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis sebutkan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam menguasai kosakata bahasa arab.
2. Rumusan Masalah
Dengan demikian masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa arab siswa sebelum menggunakan Media Audio Visual Berbasis Flash?
2. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa arab siswa sesudah menggunakan Media Audio Visual Berbasis Flash?
3. Adakah efektivitas penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab?
D. Variabel Penelitian
Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media Audio Visual Berbasis Flash.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab.
Keterkiatan antara kedua variabel tersebut digambarkan dalam konstruksi sebagai berikut:
Keterangan:
X : Media Audio Visual Berbasis Flash
Y : Penguasaan kosa kata bahasa Arab.
r : Koefisien antara varibel X terhadap variabel Y (efektivitas)
E. Tujuan Penelitian
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman (2012 : 20), bahwa tujuan penelitian adalah muara dari suatu penelitian, dengan mengarahkan segala kemampuan peneliti untuk mencapai tujuan itu.
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah efektivitas pembelajaran bahasa Arab dalam peningkatan penguasaan kosakata dengan memanfaatkan Media Audio Visual Berbasis Flash.
Untuk memperjelas arah dan tujuan, maka tujuan khusus yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa arab sebelum menggunakan Media Audio Visual Berbasis Flash;
2. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa arab sesudah menggunakan Media Audio Visual Berbasis Flash;
3. Untuk menemukan ada atau tidak adanya efektivitas penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab.
F. Kegunaan dan Manfaat Hasil Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan memiliki signifikansi kelayakan untuk diteliti baik secara teoretis maupun praktis, sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini ada kegunaan dan manfaatnya.
Kegunaan/manfaat penelitian pada umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoretis/akademis dan praktis/pragmatis. Kegunaan teoretis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Sedangkan kegunaan praktis/pragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi. Kegunaan dan manfaat yang penulis harapkan adalah:
1. Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, baik secara teoritis akademis maupun secara praktis pragmatis, yaitu :
a. Kegunaan teoritis akademis, yaitu dalam rangka memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada relevansinya dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari setidaknya berupa sumbangan pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab, juga diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pendidikan bahasa Arab, khususnya yang terkait dengan efektivitas penggunaan media pembelajaran bahasa arab di dalam kelas.
b. Kegunaan praktis pragmatis, dapat mengungkapkan gambaran yang oprasional, terukur, riil, dan hasil penelitian dapat bernilai pragmatis, serta dalam upaya memberikan masukan yang berarti bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab di lapangan dalam rangka mengatasi kesulitan siswa memahami kosakata bahasa arab.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:
a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas khususnya pada pembelajaran bahasa Arab.
b. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah serta informasi bagi guru, dalam mengembangkan dan meningkatkan kreativitas siswa khususnya bagi guru bahasa arab sebagai bahan kajian untuk lebih tepat dalam meningkatkan kreasi siswanya sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran hasil belajar siswa meningkat. Dan mudah mudahan dapat memperkaya khasanah perkembangan ilmu pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat tidak saja untuk mata pelajaran bahasa arab tetapi mata pelajaran lainnya.
c. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berkreasi sehingga suasana belajar mengajar menjadi kondusif dan tujuan pembelajaran lebih optimal. Pandangan siswa terhadap materi bahasa arab khususnya di penguasaan kosakata bahasa arab menjadi lebih mudah dan sederhana, serta dapat menambah pengalaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan jadi bahan referensi bagi para guru khususnya guru bidang studi bahasa Arab dalam upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab.
e. Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien, atau sebaliknya.
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Konsep
1. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel penelitian ini cukup menjabarkan variabel penelitian yang telah ada. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel diantaranya:
a. Variabel bebas (variabel X) adalah Media Audio Visual Berbasis Flash
b. Variabel terikat (variabel Y) adalah penguasaan kosakata bahasa arab
Keterkaitan variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
r
X Y
Keterangan:
X : Media Audio Visual Berbasis Flash
Y : penguasaan kosakata bahasa arab
r : Koefisien antara varibel X terhadap variabel Y (Efektivitas)
Penelitian ini memiliki dua variabel yang terdiri atas variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini ialah Media Audio Visual Berbasis Flash yang digunakan di dalam pembelajaran. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini ialah penguasaan kosakata bahasa arab. Kedua variabel ini akan diketahui hubungannya setelah diberikan tindakan berupa treatment. Tindakan ini ialah perlakuan berupa media pembelajaran dengan menggunakan flash interaktif guna mengetahui kemampuan siswa setelahnya.
Untuk menghitung Efektivitas variaberl tersebut, maka digunakan rumus :
(Sugiyono, 2010:183)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
X = skor tiap item dari tiap responden
Y = skor total seluruh item dari tiap responden
ΣX = jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
ΣY = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden
n = jumlah responden uji coba
2. Definisi Operasional Konsep
Definisi operasional konsep dalam penyusunan proposal skripsi ini dimaksudkan untuk menghindari interpretasi makna terhadap hal-hal yang esensial yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul, selain itu juga sebagai penjelas secara redaksional agar lebih mudah dipahami. Berikut definisi operasional konsep penelitian ini:
a. Efektivitas
Efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil belajar (KBBI Depdikbud, 2007:42)
Efektivitas dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh Media Audio Visual Berbasis Flash dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa arab.
b. Media
Menurut Azhar Arsyad (2009:3) pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi Visual atau Verbal.
c. Flash
Suatu program aplikasi untuk membuat animasi yang sangat handal. Kelengkapan feature dan tools yang dimiliki, menjadikan program pengolah animasi ini pilihan wajib para Animator dan para professional lainnya. Banyak hal yang dapat dilakuan dengan aplikasi pembuat animasi ini, diantaranya adalah: mendesain interface suatu halaman web, membuat presentasi, membuat game, membuat multimedia interaktif dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan dengan program aplikasi yang satu ini.
(http://forum.upi.edu/index.php?topic=5669.0)
d. Media Interaktif
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi” (AECT (Assosiation Of Education and Communication Technology), 1997: 21).
e. Kosakata
Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.
f. Bahasa arab
Menurut Dr.M thayyib dalam acara seminar internasional bahasa arab di unnes, bahwasannya bahasa arab adalah bahasa yang sudah tua dan tetap digunakan umat manusia hingga hari ini, wajar bila bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling menakjubkan.
H. Asumsi dan Hipotesis
1. Asumsi
Menurut KBBI, asumsi adalah landasan berpikir karena dianggap benar.
Menurut Suherman (2012:23) Asumsi adalah anggapan dasar terpenuhinya suatu analisa yang kita gunaka dalam pengujian.Ada dua pengertian dasar tentang asumsi,yaitu 1)dugaan yang di terima sebagai dasar;dan 2) landasan berpikir karena di anggap benar.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah:
a. Keterampilan siswa menguasai kosa kata bahasa arab berbeda-beda.
b. Semakin Semakin efektif Media Audio Visual Berbasis Flash yang digunakan oleh guru, maka semakin meningkat penguasaan koasakata bahasa Arab siswa.
2. Hipotesis
Menurut Suherman (2012 : 24), hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
Berdasarkan kerangka berfikir dan berdasarkan asumsi diatas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
a. Ho: χ1=χ2, tidak ada efektivitas dari Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab.
b. Ha: χ1≠χ2, terdapat efektivitas dari Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab.
Berdasarkan hipotesis diatas, bila tidak tidak terdapat hubungan dan kontirbusi yang positif dan signifikan, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Begitu pula sebaliknya bila terdapat hubungan dan kontirbusi yang positif dan signifikan, maka Ha diterima, dan Ho ditolak.
I. Ringkasan tinjauan teoritis
Suherman (2012: 26) Ringkasan tinjauan teoritis berfungsi sebagai dukungan informasi dasar bagi orientasi penelitian ke arah pemecahan masalah. Guna memberi dukungan informasi, maka penulis menjabarkan ringkasan tinjauan teoritis penelitian ini sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil belajar (KBBI Depdikbud, 2007:42)
Kemudian ada juga beberapa ahli yang mengemukakan bahawa efektivitas itu adalah keadaan yang menunjukan keberhasilan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan (poerwadarminta, 1990 : 90).
2. Media
Menurut Azhar Arsyad (2009:3) pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi Visual atau Verbal.
Lebih jauh lagi ada yang berpendapat bahwa Media adalah manusia dengan berbagai benda yang berhubungan dengannya, materi, kejadian yang divisualisasikan yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap” (gerlach & Ely, 1971: 4)
Senada dengan pendapat Gerlach dan Ely Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi” (AECT (Assosiation Of Education and Communication Technology), 1977: 21).
Kemudian ada juga yang berpendapat bahwa Media adalah “semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyebarkan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju” (Azhar Arsyad, 2009:4)
Senada dengan pendapat diatas robert (1997: 191). Media adalah moyen de large difususion de I’information (Radio, television,livre, publicate, presse, etc) maksudnya adalah bahwa media merupakan semua alat penyiaran untuk menyampaikan informasi (radio, televisi, buku, iklan, media cetak, dll)
Multi media interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, internet, dll.
(http://www.multimedia-interaktif.com/)
3. Flash
Suatu program aplikasi untuk membuat animasi yang sangat handal. Kelengkapan feature dan tools yang dimiliki, menjadikan program pengolah animasi ini pilihan wajib para Animator dan para professional lainnya. Banyak hal yang dapat dilakuan dengan aplikasi pembuat animasi ini, diantaranya adalah: mendesain interface suatu halaman web, membuat presentasi, membuat game, membuat multimedia interaktif dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan dengan program aplikasi yang satu ini.
(http://forum.upi.edu/index.php?topic=5669.0)
Flash dirancang dan dikembangkan untuk membuat presentasi, aplikasi dan beberapa karya multimedia interaktif, pekerjaan yang dapat dilakukan oleh flash meliputi animasi, video, presentasi, dan aplikasi lainnya.
Banyak fasilitas yang disediakan oleh flash, beberapa diantaranya dapat digunakan untuk membuat aplikasi seperti:
a. Animasi, membuat banner, media player, cartoon dan yang lainnya
b. Game, banyak game yang dibuat menggunakan flash, biasanya game itu kombinasi animasi dan ActionScript.
c. User Interaface, dengan kemampuan membuat file yang kecil, banyak perancang website menggunakan flash untuk membuat user interface.
Adapun menurut Sumaryadi (2007) mengemukakan bahwa:
macromedia Flash adalah sebuah program yang di design khusus oleh macromedia, pengembangannya yang saat ini sudah dibeli oleh adobe Incorporated sehingga berubah nama menjadi Adobe Flash. Flash didesign dengan kemampuan untuk membua animasi 2 dimensi, 3 dimensi bahkan 4 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada film animasi website, media interaktif dan yang lainnya.
Adapun program komputer yang dipakai untuk membuat Media Audio Visual Berbasis Flash ini adalah sebagai berikut
a. Adobe Flash CS5 Profesional,
Merupakan suatu software yang cukup unggul dalam pembuatan animasi. Keunggulan yang di dapat dari penggunaan aplikasi ini adalah kemudahan manajemen file, efek grafis spesial, kontrol animasi yang mudah serta yang lainnya.
4. Penguasaan Kosakata
Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.
Kemampuan kosakata menurut tarigan (1986: 54) dikelompokan ke dalam:
a. Penguasaan kosakata reseftif atau proses decoding yaitu proses memahami apa-apa yang dituturkan oleh orang lain. Reseptif diartikan sebagai penguasaan yang bersifat pasif, pemahaman hanya dalam proses pemikiran.
b. Penguasaan produktif atau proses encoding yaitu proses mengkomunikasikan ide pikiran, perasaan melalui bentuk kebiasaan atau dengan kata lain pemahaman terhadap kosakata dengan cara mempu menerapkan kosakata yang bersangkutan dalam suatu konteks kalimat. Dengan demikian akan jelas makna yang terkandung oleh kosakata tersebut
c. Penguasaan penulis yang juga tidak kalah pentingnya dengan penguasaan kosakata secara produktif dan reseptif. Oleh karena itu, meskipun seseorang mampu memahami makna suatu kata dan mampu pula dalam menerapkannya dalam rangkaian kalimat tetapi bila tidak menguasai cara penulisannya yang benar dan sesuai dengan aturan, maka hal itu berarti bahwa ia belum menguasai kata atau kosakata yang bersangkutan secara sempurna.
Selain itu juga Tarigan (1985:2) Mengemukakan bahwa “ semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka akan semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa”.
J. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengolahan datanya berupa angka-angka dalam statistik. Menurut Sugiyono (2010:8), penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitan. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
1. Desain Penelitian
Berdasarkan pada masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest Design, penulis menggunakan desain eksperimen ini untuk mengamati perubahan sampel, yaitu penulis mengadakan pretest sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Pemilihan metode ini yaitu untuk menguji penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash dalam peningkatan kosakata bahasa arab. Adapun rancangan dari penelitian tersebut adalah sebagai beikut.
Keterangan:
O1 : tes awal
O2 : tes akhir
X : tindakan
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut posttest.
Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 - O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Arikunto (2010: 173) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Darul Huda Garut
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2010 : 118).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel random yaitu 10-15% dari populasi yang ada, Sugiyono (2010: 128) menyatakan bahwa jika populasi yang akan diambil lebih dari 100, maka dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20-25%. Atas pertimbangan tersebut, maka populasi akan mengambil 30% dari 50 siswa, sehingga sampel penelitian ini adalah 15 orang siswa.
3. Instrumen Penelitian
a. Tes
Instrumen evaluasi, yaitu berupa tes penguasaan kosakata bahasa arab. Tes ini diujikan pada saat pretest dan posttes. Pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan dengan penggunaan Media Audio Visual Berbasis Flash. Sedangkan posstest diujikan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan. Untuk mengusahakan agar perbandingan hasil tes dapat diandalkan, maka pretes dan posttes dilakukan dengan menggunakan perangkat tes yang sama. Soal-soal yang terdapat pada pretes dan posttes yaitu berupa soal pilihan ganda dan soal mencocokan. Soal pilihan ganda sebanyak 15 nomor dan soal mencocokan 15 nomor.
Penilaian tes penguasaan kosakata ini didasarkan atas jawaban yang tepat. Setiap soal memiliki bobot satu. Penilaian ini dapat dilakukan dengan rumus:
Nilai = B X 100
n
Keterangan:
B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar
n = Banyaknya butir Soal
b. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi, hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006: 151). Angket juga dapat diartikan sebagai suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.
Angket yang digunakan oleh peneliti termasuk pada golongan angket tertutup yaitu responden hanya menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti yang terdiri dari 10 pertanyaan. Adapun pertanyaan yang diajukan dalam angket berisi mengenai kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa arab khusunya di penguasaan kosakata.
4. Teknik Analisis Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996:8) bahwa valid yaitu shahih, artinya suatu instrument tes dikatakan valid jika instrumen tersebut dengan tepat dapat mengukur apa yang hendak diukurnya.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (Construct Validity). Menurut Jack R. Fraenkel (dalam Siregar 2010:163) validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.
Dimana: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item
n = jumlah subyek
X = skor suatu butir/item
Y = skor total (Arikunto, 2005: 72)
Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.
Setelah melakukan bimbingan kepada dosen lain mengenai instrument tes, maka pernyataan Expert-judgement dari dosen yang bersangkutan menyatakan bahwa instrument tes yang diberikan kepada sampel terbukti valid.
b. Uji Realibilitas
Reliabel yaitu ajeg, artinya dapat menghasilkan data sama meskipun digunakan berkali-kali (Sutedi, 2007:191). Pada penelitian ini, penulis berusaha mengukur tingkat reliabilitas instrument tes, dengan reliabilitas internal menggunakan teknik belah dua. Dalam teknik ini, data nilai hasil tes yang diolah, diambil dari hasil tes yang diujicobakan dari sampel lain (sampel diluar kelas eksperimen). Kemudian dicari korelasi antara soal bernomor ganjil dengan soal bernomor genap, dengan menggunakan rumus :
1) Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
,
Dimana: r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varian butir/item
= varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
2) Rumus mencari reliabilitas penuh dalam teknik belah dua :
2 x r
r =
1 + r
Tabel Penefsiran Angka Korelasi
Rentang Angka Korelasi Penafsiran
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
(Perhitungan teknik belah dua terlampir)
Dari perhitungan uji reliabilitas menggunakan teknik belah dua, diperoleh angka korelasi sebesar 0,70 yang termasuk golongan kuat, sehingga perangkat tes ini layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
c. Tingkat Kesukaran (TK)
Menentukan tingkat kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2005: 208)
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat dalam Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Interprestasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran (TK) Interprestasi atau Penafsiran TK
TK 0,70 Mudah
d. Daya Pembeda (DP)
Menentukan daya pembeda (DP) digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan interprestasi DP sebagaimana terdapat dalam Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda (DP)
Daya Pembeda (DP) Interprestasi atau penafsiran DP
DP ≥ 0,70 Baik sekali (digunakan)
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik (digunakan)
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
DP < 0,20 Jelek
Setelah data skor hasil uji coba diperoleh, diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil. Kemudian dari mulai urutan teratas diambil 27% sebagai kelompok atas dan dari urutan paling bawah diambil 27% sebagai kelompok bawah. Sehingga banyak siswa kelompok atas = banyaknya siswa kelompok bawah yaitu na = nb = 5 siswa.

Comments

Popular posts from this blog

Ilmu Badi' علم البديع

المشاكلة في البلاغة

Shalawat Istri Nu Bakti